Wednesday, October 31, 2012

Akal & Hati Saling Jatuh Cinta

Duluuuu sekali saya membaca tulisan ini di sini.

Si empunya halaman tersebut mendapatkan tulisan ini dari seorang sahabatnya.  Izinkan saya berbagi dengan Anda, karena menurut saya tulisan ini indah sekali DAN...ehem...sesuai dengan situasi saya saat ini :).

Selamat menikmati....

Akal & hati saling jatuh cinta. Bagi akal, hati mampu mewujudkan keindahan. Adapun hati, ia selalu mencintai akal. Melalui akal ia memperoleh kekuatan, penjagaan dan keagungan. Tapi dalam aplikasinya bagi sebagian besar orang tidaklah sesederhana itu, akal bisa saja membelenggu hati.

Seringkali akal menipu dengan alasan logika dan rasionalitas yang justru akan mengkerdilkan peran hati itu sendiri. Pernahkan kita melakukan sesuatu yg sebenarnya kita sudah tahu itu salah tapi dengan berbagai macam alasan, logika akal kita memberikan suatu instruksi untuk mengikuti pikiran kita dimana itu sebenarnya adalah jebakan.

Manusia adalah makhluk Tuhan yg paling sempurna krn manusia dianugerahkan akal & pikiran namun seringkali karena "anugerah" itulah manusia terjebak ke dalam berbagai kesulitan. Pangkal kerusakan berada dalam pikiran kita!

So ..... menyelaraskan akal & hati adalah lebih penting daripada mengedepankan logika dan rasionalitas, tugaskan akal sebagaimana kodratnya dengan hati sebagai alat kontrolnya."

Oleh karena itu sebaiknya setiap hari slalu berdoa kepada Tuhan, untuk melepaskan segala hal yang membelenggu hati, karena bila hati sudah terbelenggu....tidak dapat bekerjasama dengan akal maka kebahagiaan yang sejati tidak dapat diperoleh..

Selamat menyelaraskan akal dan hati...

Tuesday, September 25, 2012

Saya dan 'Tempat Sampah' Kesayangan saya

Beberapa waktu lalu, saya mengikuti training yang 30% pesertanya adalah psikolog dan lulusan psikologi.  Menyenangkan sekedar ngobrol dan berdiskusi dengan mereka.  Beberapa hari bersama selama 8 jam sehari membuat kami akrab.  Dihari terakhir tiba-tiba salah seorang dari teman baru saya itu mendekati saya, dia membaca buku notes saya dan berkomentar "Dirimu anak bungsu ya? dan orang yang kalau sudah dekat baru bisa attach banget dan kalau belum dekat maka akan introvert dan jaim"...
Hahaha gotcha Di..pekik saya dalam hati.  Aaarghhh saya di'baca' dari tulisan tangan saya (>.<)...

Tapi kurang lebih benar...

Hanya sedikit orang yang tahu apa yang saya pikirkan. Hanya sedikit orang yang benar-benar attach dengan saya.  Saya harus benar-benar merasa nyaman dan percaya pada orang tersebut sebelum saya bisa 'membuka' diri.  Dan biasanya butuh waktu yang cukup lama.

Saat saya sedih, kesal, dan marah banget, jarang saya bisa langsung ungkapkan.  Biasanya saya endapkan terlebih dahulu, nah kalau sudah 'nyesek' banget barulah saya 'nyampah'. Hiiiks saya agak kurang bisa mencari padanan kata yang lebih beradab dari 'nyampah', karena hakekatnya sama.  Membuang 'sampah' aura negatif supaya setelah itu saya bisa lebih 'bersih'.

Untuk membuang 'sampah' itu, rasanya kita semua pasti membutuhkan 'tempat sampah' untuk membantu menampung sementara 'sampah-sampah' kita. Si 'Tempat Sampah' ini bisa beragam rupa, mulai dari buku harian, berwujud manusia, bahkan bisa jadi hewan peliharaan kesayangan.

Duluuuuuu sekali, jaman abege ;p, 'tempat sampah' saya adalah buku-buku harian saya.  Merekalah yang setia menjadi tempat saya mencurahkan kekonyolan saya karena jatuh cinta, kesedihan saya saat patah hati dan kekesalan saya karena keusilan keluarga saya. Agak dewasaan sedikit, curhatan saya bertransformasi menjadi rangkaian puisi , yang kadang-kadang, hanya saya yang mengerti maksudnya.  Sengaja membuat sedikit lebih 'canggih' supaya keluarga saya (baca: Mama dan Kakak semata wayang saya) tidak mengerti saat usil membacanya ;p.

Itu dulu, kalau sekarang saya punya beberapa 'tempat sampah' kesayangan berwujud my Soulsisters dan my bestie.  Merekalah yang selalu ada saat saya down  dan setia mendengarkan curhatan saya.  Mulai dari masalah kerjaan sampai ide-ide dan sisi 'liar' saya yang kadang sangat 'gelap'.  Merekalah yang saat ini paling tahu 'jeroan' saya. They knew my dark side and they still love me just the way I am.  Thank  you soooo much.  Tentu saja, saya tidak keberatan menyediakan kuping dan menjadi 'tempat sampah' buat mereka juga, kapanpun mereka butuh. Thank you again for put your trust on me. I'll keep it.  You are the best, pals.  Not just in happiness moment, but also and the most important, you always there when I'm down.  Thank you...thank you...thank you...and thank you. *Hugs*

Itu cerita saya tentang 'Tempat Sampah' kesayangan saya.  Kalau kamu bagaimana?

Friday, August 17, 2012

Rumah


Apa arti rumah buat kamu?

Buat saya, rumah adalah tempat dimana hati saya berada. Tempat tinggal saya sekarang hanyalah sekedar tempat saya tinggal dan bernaung tapi hati saya tidak di sana. Walaupun nyaman, tapi tidak ngangenin :-P.


Mungkin kalau dalam bahasa Indonesia, rumah ya rumah. Tapi kalau dalam bahasa Inggris, ada perbedaan yang signifikan dalam memaknai house dan home. House lebih ke wujud fisiknya yaitu sebuah bangunan tempat tinggal, sedangkan home lebih mengarah ke perasaan terikat, kenyamanan, dan kehangatan yang ditimbulkan dari sebuah tempat.

Kira-kira 10 tahun yang lalu saya masih punya 2 rumah yaitu rumah kakek saya dan rumah orang tua saya. Saat kakek saya meninggal, rumah itu terasa hampa.

Perasaan terikat dengan rumah ini yang tampaknya melatarbelakangi fenomena mudik di hari raya seperti Lebaran dan Natal. Keterikatan kita dengan rumah membuat sebagian besar dari kita 'bela-belain' untuk mudik. Berjuang dan mengantri mendapatkan tiket mudik. Menutup mata dengan biaya yang harus dikeluarkan. Bersusah-payah menerjang kemacetan. Dan daya upaya lainnya yang luar biasa menguras kekuatan fisik. Semuanya dilalui dengan suka cita (walaupun sesekali ngedumel). Semuanya terbayar LUNAS saat melihat pintu rumah terbuka lebar dan orang terkasih menyambut dengan kehangatan.
Hmm there's no place like home...

Sahabat...selamat menikmati rumahmu ya...

Wednesday, August 1, 2012

Wahai Jiwa yang lelah...

Saat itu.. 
Katamu... 
Aku lelah mengejar dunia... 
Aku lelah mencari dunia... 


Saat itu.. 
Katamu... 
Semoga saat ini aku belum terlambat untuk menyadari... 
Betapa dunia hanyalah fana... 
Semoga saat ini aku belum terlambat menyadari.... 
Betapa bodohnya aku mengejar sesuatu yang fana... 
Dan semoga saudara-saudaraku pun tidak terlambat menyadarinya... 


Saat ini.. 
Kataku... 
Wahai jiwa yang lelah... 
Beristirahatlah dengan damai disisi-Nya... 
Semoga kau mendapat tempat yang indah, 
tempat kau menunggu masanya kita berkumpul kembali.. 
Semoga kau ditemani malaikat yang baik yang menemanimu bercengkerama, 
sehingga tidak terasa waktu menunggu saat kita dipertemukan kembali... 


Saat ini.. 
Kataku... 
Wahai jiwa yang lelah... 
Terima kasih mengingatkan kami akan kefanaan dunia ini... 


Jakarta, 19 Juli 2009 23:16 
Dedicate to Om Afrizal (1961 - 19 Juli 2009 09:50 WIB) 

Monday, July 30, 2012

1st time experiences as a speaker on radio & a presenter (11 Juli 2012)


Saya antara panik dan senang saat di'bujuk' dan di'jerumuskan' oleh Bang David, CorCom Manager di Kantor saya, untuk menjadi salah seorang pembicara untuk acara talkshow di radio Smart FM dan menjadi salah seorang presenter untuk membaca penerima Award di acara Gala Dinner Kantor saya.  My first experience....bikin sakit perut...bikin mimpi buruk...bikin ngigau...yang lebih sopannya lagi, berkat 'kolaborasi' antara Bang David & Jo, mereka sukses 'memaksa' saya untuk pake kebaya ala None Jakarte...untungnya saya punya teman senasib sepenanggungan, presenter lainnya, yang mengeluh "lebih enak ngajar seharian daripada jadi presenter walaupun cuma beberapa menit" ;p....

But anyway...I really enjoy the experiences & ga keberatan untuk di'jerumuskan' lagi...mulai kumat narsis-nya :D...

Thank you Bang David, Jo, my partner presenter and presenter team for great team working and collaboration....



Saturday, July 28, 2012

Penjelajahan di Bekasi (29 Juni - 1 Juli 2012)

Padahaaaaal ada banyak cerita dari terakhir saya menulis diblog ini 24 juni lalu. Tapi entah mengapa saya kok kemarin malaaaaas banget nulis.  Padahal sebelum-sebelumnya menulis adalah salah satu 'terapi' saya untuk mengatasi kebosanan, ke-ababil-an, dan ke-tidak-mood-an saya.  Pagi ini tiba-tiba setelah kesambet mandi pagi-pagi (pssstt jarang banget saya lakukan di weekend ;p), tiba-tiba keinginan menulis saya muncul.
Saya ingin share cerita-cerita saya dalam sebulan terakhir...hahahaha yang eneg ga perlu ngelanjutin baca ya :D

Setelah penjelajahan ke Depok minggu sebelumnya, kini saatnya saya mengeksplor Bekasi, salah satu kota yang jaraaaaang banget saya jelajahi.  Saya sudah lama janji dengan salah seorang soulsisters saya untuk berkunjung dan menginap dirumahnya.  Alhamdulillah di hari Jum'at tanggal 29 Juni, janji saya bisa terpenuhi.  Menggunakan Commuter Line, Jum'at malam saya melaju dari Stasiun Gondangdia ke Stasiun Kranji.  Wuih walaupun sudah malam lumayan rame juga.  Dan yang bikin saya takjub, perjalanan ke Kranji hanya 30 menit saja.  Jam 9 lewat 15 menit malam, saya sudah sampai di Kranji dan dijemput sama Kubil.  Malam itu, acara ngobrol ngalor ngidul dimulai dari perjalanan dari stasiun kranji ke rumah kubil hingga akhirnya kami tertidur jam 1 malam ;p.

Sabtu pagi saya yang terbiasa leyeh-leyeh, bangun dengan chef Kubil sudah beraksi di dapur andalannya menyiapkan sarapan.  Duh my soulsister yang satu ini memang calon istri idaman ...hehehe promosidotcom.  Setelah sarapan dan persiapan, kamipun mulai mengeksplor bekasi. Dimulai dari Pasar Kranji untk nyari kancing (hehehe jangan ditanya kenapa harus nyari kancing jauh-jauh ke kranji :D), trus ke JNE mengirim buku, GrandMal Bekasi..lanjut nyalon untuk potong rambut....trus akhirnya kami memutuskan untuk nonton di Blitzmegaplex sekalian saya ingin bersilaturahmi dengan salah seorang my favorite student, Tosan.  Pilihan film hari itu adalah Brave...Sumpah tuh film sederhana tapi bisa ngakak.  Acara hari itu ditutup dengan nyari lipstick di Metropolitan Mall.


Minggu pagi giliran saya ngerecokin rumah sahabat saya di kantor, Mba' Yana, bersama salah seorang sahabat saya juga, Jo.  Pagi itu saya jemput Jo di stasiun Kranji untuk menuju rumah mba Yana.  Dipesenin supaya jangan sarapan dulu karena si mba' yang satu ini sudah nyiapin spaghetti.  Ih senangnya....eh siangnya dapat semangkok bakso gratis pula...Makasih mba' cantik...qiqiqiqi ...oh iya siangnya bergabung juga salah satu Bekasi-er, Windhu, untuk membantu menggasak spaghetti n bakso ;p

Walaupun lumayan melelahkan karena cuaca Bekasi yang puaaaaanaaaas pooool, tapi perjalanan kali ini menyenangkan....Thank you Kubil, Jo, Mba Yana n Windhu for a nice weekend...

Sunday, June 24, 2012

Perjalanan hari ini...

Beberapa hari yang lalu, secara impulsif saya mengirim sms ke kakak pertama saya di STers, kaIn.
"kaIn, hari minggu ada acara ga? Aku pengen main ke rmh kaIn n ke tkg jait."
KaIn menyambut hangat dengan mereply sms saya:
"belum ada rencana yg fix ded.. jadi bisa kita set yah.. aseeeeekk"
Dan sayapun mengatur segala urusan agar rencana ini bisa terlaksana.  Btw kalau ada yang bingung siapa itu kaIn, ini dia orangnya...
 

Kenapa dipanggil kaIn? hehehe ini 'balas dendam' saya karena dia panggil saya dedi.  Singkatnya di sisterhood kami, orang yang lebih muda memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan kakak. Dan yang lebih tua memanggil yang lebih muda dengan sebutan adek.  Saya dipanggil Dek Di, tapi katanya si kakak satu ini, kurang keren jadilah saya DeDi.  Sebagai 'balesan'nya saya panggil kakak yang satu ini kaIn, nama keren dari saya yang merupakan singkatan dari Kakak Inen :D.

Nah Alhamdulillah rencana ini bisa terlaksana hari ini.  Namun awalnya ada sedikit kendala.  Ini memang kali keduanya saya ke rumah kaIn, tapi karena daerah itu bukan daerah jajahan saya (baca: tempat main), jadi saya agak takut nyasar juga.  Ber-sms kembali dengan kaIn untuk meminta petunjuk ke arah rumahnya.
"Turun di Lenteng Agung..terus nyebrang ke kiri, naik angkot 129...*sensor lanjutannya*"
Hmm mengerutkan kening mencoba membayangkan...masih belum terbayang...tak lama kemudian datang lagi smsnya kaIn.
"naek 112 jurusan rambutan turun di prapatan bilangnya.. setelah kampus gunadarma pertama, bayar 2 rb..abis itu naek ojek ke Jl *sensor lanjutannya*"
Hmm masih bingung, kok jurusan rambutan??  Untuk lebih meyakinkan akhirnya tanya kaTiv, my another siSTer.
"turun stasiun UI...darisitu ga pake nyebrang trus naik angkot yang ke kelapa dua..turun deh diperempatan kelapa dua, naik ojek ke jalan *sensor lanjutannya* byr 6rb hihihi"
Dengan berbekal petunjuk yang lebih jelas dari kaTiv, akhirnya berangkatlah saya pagi-pagi.  Kenapa harus pagi-pagi? karena saya ini seperti es krim yang gampang meleleh kalau kena matahari (pinjam ngelesannya Nina, salah seorang sahabat saya) hehehehe....

Ada untungnya juga berangkat pagi-pagi.  Pertama, dapat Comutter Line masih dalam kondisi sepi jadi bisa leyeh-leyeh.  Kedua, bisa memilih tukang ojek yang paling rapi :D.  Ketiga, menikmati hembusan udara pagi yang masih segar dari atas motor.  Keempat, menikmati pemandangan tentara-tentara yang sedang kerja bakti :D (keterangan: rumah kaIn melewati 2 komplek tentara).  Kelima, mataharinya masih terasa bersahabat.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, sampailah saya di poin dimana biasanya saya akan dijemput.  Tapi karena saya merasa sudah pernah ke rumah kaIn, saya mencoba daya ingat saya.  Melangkah masuk menyusuri jalan setapak. Palingan kalau nyasar ya nyebut nama papi-nya kaIn, beres deh.  DAN ingatan saya ternyata masih cukup tajam.  Sampailah saya di rumah kaIn yang masih sepi.  Hanya adiknya kaIn yang menyambut.
"Inen-nya lagi mandi" Begitu katanya.
Wow saya terharu karena kaIn sampe rela mandi pagi gara-gara saya mau datang. Tapi tak lama kemudian kaIn keluar dengan tampang yang mencurigakan, tapi saya tidak mau berburuk sangka dengan menuduh kaIn belum mandi. Mulailah kami ngobrol ngalor ngidul dimulai dengan ketakjuban kaIn karena saya bisa sampai dirumahnya tanpa dijemput, lalu curhatan saya soal beberapa hal yang menyesakkan hati dalam beberapa waktu terakhir, sampai mulailah kami menggelar kain-kain yang saya bawa untuk dijahit. Kain bergeletakan dan kaIn mulai menggambar sketsa model baju untuk saya.  Selain heboh dengan sketsa, kaIn kemudian mengeluarkan dagangannya yang teranyar, vest berwarna hijau tosca yang diklaim bisa sebagai 10 in 1 vest.  Dan mulailah kaIn memperagakan bagaimana 1 vest bisa menghasilkan 10 gaya.  Saya sampai takjub melihatnya.  Awalnya kehebohan kami hanya ditemani cekikikan dari adiknya kaIn, lalu agak siang bergabung deh kakaknya kaIn, keponakan dan Mami-nya kaIn.

Jam 12 lewat ChibiDhien, my another siSTers, akhirnya sukses menyusul saya ke rumah kaIn dan bergabung dengan kehebohan kami membuat sketsa baju.  Lalu kami berdua disuguhi makan siang, Ayam Kecap Pedas yang disuguhkan khusus diatas piring bergambar bunga matahari...hehehe informasi penting disebutkan.  Setelah kami makan dengan lahap, kaIn kemudian sholat, akhirnya kami pun melaju untuk membuat kehebohan selanjutnya di rumah Penjahit.

Setelah 2 jam berkutat dengan sketsa, menjelaskan fantasi kepada tante penjahit, dan proses ukur mengukur.  Akhirnya kelar juga sekitar jam 4 sore.  Saya sukses menitipkan 5 jahitan dan ChibiDhien 2 jahitan.   Jangan  heran ya kenapa jahitan saya bisa sebanyak itu hehehe.

Ah saya sungguh senang hari ini...cape' juga sih karena cuaca hari ini puanas sekali seperti menguras energi, tapi saya senang.

Terima kasih kaIn untuk penyambutannya, untuk pinjaman kuping-nya, untuk sharing-nya, untuk sketsa-nya, untuk ketawa-ketawa-nya, untuk beruang kutub tengkurep-nya dan untuk hari yang menyenangkan ini :D...

See you when I see you...

Friday, June 22, 2012

Menggalau bersama Yovie & Nuno



Yovie & Nuno - Galau


Tahukah hatiku galau
Tak tahu harus melangkah
Sejak pertama mata jatuh menatap 
Hatiku tak pernah dusta
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Bila cintaku ini salah
Hatiku tetap untukmu
Namun kenyataannya parah
Dirimu tak pernah untukku

Mencoba lupakan keinginan hati
Namun tak ingin ku menyerah
Tapi mengapa bila ku mendekat
Rasanya semakin jauh

Bila cintaku ini salah
Hatiku tetap untukmu
Namun kenyataannya parah
Dirimu tak pernah untukku

Ternyata ku hanya bisa ooo
Menggapaimu di mimpiku

Namun kenyataannya parah
Dirimu (dirimu) tak pernah untukku

(bila cintaku ini salah
Hatiku tetap untukmu
Namun kenyataannya parah
Dirimu) dirimu (tak pernah untukku)

Bila cintaku ini salah
Hatiku tetap untukmu
Namun kenyataannya parah
Dirimu tak pernah untukku
Dirimu tak pernah untukku

Tuesday, June 19, 2012

My Muse

Beberapa hari lalu di salah satu BBM grup saya yang isinya hanya limited edition banget, seorang sahabat saya, Dani, posting sebuah karya puisinya.  Tentang  Dani , aka Gent saya biasa memanggilnya, dia ini adalah salah seorang teman pertama saya di Bogor dan kami berlanjut menjadi sahabat hingga sekarang.  Kami punya beberapa kesamaan dan kesukaan, diantaranya adalah kami berdua merupakan pendiri AWFC ;p (jangan tanya apa ini kecuali kepo sekali silakan japri saya), sama-sama pernah bikin kehebohan di kost dengan lagu 'Yesterday'-nya The Beatles, serta kami suka menulis puisi.  Nah yang terakhir ini nih, yang bikin saya kangen banget.  Setelah sekian lama ngga baca puisi-puisinya akhirnya dia mulai berkarya kembali.

Puisi pertama diposting.  Indah sekali dan pilihan kata-katanya sepuluh jempol deh (2 jempol saya dan 8 lainnya jempol orang lain ;p, #infogakpenting).  Lalu tak lama kemudian, dia posting lagi puisi dan sajak lainnya.  Sama seperti yang pertama, cerita yang tampaknya sederhana dikemas begitu indahnya.  And this one is my fave (Gent, numpang copas ya):
Kamu seperti rumus matematika, yang susah dihilangkan dari kepala. Seperti senyawa kimia yang menghasilkan aneka warna. Seperti fisika yang menawarkan berjuta pesona..dan darimu aku belajar biologi rasa :$
Lalu saya komentar kalau saya suka sekali puisi-puisinya dan sudah lama saya tidak menulis puisi.  Kalau saya lihat buku coret-coretan yang isinya puisi, dalam 3 tahun terakhir ini saya hanya menulis 2 puisi saja, itu pun puisi tentang kesedihan.  Aaaarrrrgh sungguh tidak produktif.  Lalu saya mengatakan pada Dani kalau saya sungguh 'iri' dan ingin sekali bisa rajin nulis puisi seperti dulu.  Dani lalu mendorong saya "ayo Di nulis lagi".  Saya hanya bisa ber-hehe-ria, memasang emoticon nyengir lebar dan komentar "lagi ngga punya Muse nih".

Muse? Muse itu istilah untuk sumber inspirasi, paling banyak digunakan di industri kreatif oleh pengarang lagu, designer dan artist.  Bisa berupa orang, musik ataupun situasi tertentu, tapi lebih banyak orang sih. Untuk saya, biasanya berwujud seseorang (^_^)V yang mampu membuat otak kanan saya lebih 'lincah'.  Saya punya beberapa Muse dimasa lalu, bertahan lama (karena saya setia hahahaha #infogakpenting).  My muse ini tidak hanya mampu membuat saya menuliskan tentang keindahan tetapi juga tentang 'kegelapan', tergantung situasi dan mood saya pada saat itu.  


Aaaaargh saya kangen masa-masa saya bisa day dreaming dan jemari ini menggenggam pulpen serta mulai bergerak lincah mengurai kata-kata diatas kertas.  Sesekali mencoret pilihan kata-kata yang dirasa kurang pas dan menuliskan kembali kata-kata lain.  Sungguh kangen.  Sekarang memang kesempatan untuk bisa day dreaming tidak lagi sebanyak dulu #curcol.  Tapi harusnya sih tidak jadi kendala.  Hmm rasanya yang saya perlukan saat ini adalah 'vitamin'.  Saya perlu menemukan My Muse.  Segera!

Tuesday, June 12, 2012

My Patronus

Beberapa waktu yang lalu adalah masa-masa yang lumayan berat untuk saya. Rasanya saya tidak perlu saya ceritakan disini karena memang sebagian besar cerita tidak bisa saya share sembarangan.

Hari sabtu lalu saya bertemu dengan salah seorang sahabat saya, Koebil. Walaupun dalam beberapa waktu saya sudah sempat cerita via sms, telepon, ataupun bbm, tetap saja sensasinya akan berbeda jika bercerita secara face to face. Dan saya memang tipe orang yang lebih suka curhat secara face to face.  Nah diantara curhatan kami, saya sempat tanya kenapa dia memasang status "Expecto Patronum!".

Untuk fans-nya Harry Potter, mantra ini mungkin tidak asing lagi.  Tapi untuk yang bukan fans-nya Harry Potter, Expecto Patronum adalah mantra untuk penangkal bahkan mengusir Dementor, si pengisap kebahagiaan dan jiwa.  Jadi saat Dementor bersiap mengisap kebahagiaan dan jiwa kita, kita perlu membuat perisai yang disebut Patronus.  Si mantra Expecto Patronum digunakan untuk menciptakan' Patronus.  Patronus sendiri disini adalah kekuatan positif seperti rasa senang dan harapan, yang akan terbentuk jika kita memikirkan hal-hal yang membahagiakan/menyenangkan.

Nah karena saya memang lagi lumayan down, sahabat saya ini menghibur saya "Temukan Patronus lu dan gunakan... Jangan biarkan 'Dementor' dalam bentuk apapun itu 'menggerogoti' jiwa dan kebahagiaan lu".  Well Bil, I really thought about it.  After going through the deep thinking process, I finally found my Patronus. Here are some of them...

1. My Beloved Family

2. My Soulsisters

3. My STers

4. The Piranhas & Best Friends @Office
5. d'Ciks

6. My 'A few Good Men'
Hehehe yang ini tak bergambar ya karena takut menimbulkan 'huru-hara'...mengingat senang sedih bersama my 'a few good men' sudah mampu membuat saya nyengir :D...

For my Patronus...thank you for making my life brighter....:D

Friday, June 8, 2012

Efek Samping

Beberapa efek samping saat saya melapar, bad mood, atau pusing dengan kerjaan...

Efek Samping Melapar (+mengantuk) #1
Suatu siang di Rumah Makan...
Waitress : "Mau mesen apa mba?"
Saya        : "Mie goreng Aceh"
Waitress : "Minumnya?"
Saya        : "Teh manis ngga pake manis ya"
Waitress : *bengong*
Setelah beberapa saat sama-sama diam, saya tersadar *tepok jidad*
Saya        : "hehehe maksudnya ngga pake es" *sambil cengengesan*

Efek Samping Bad Mood #1
Jika dikantor....
Ambil earphone - pasang di laptop - cari playlist Linkin' Park, Muse, Fort Minor, Green Day, Bon Jovi, Paramore - klik 'play' - volume setting 70% - tidak peduli lingkungan >:)

Efek Samping Bad Mood #2
Jika dirumah...
Pasang di MP3 Player masih playlist yang sama: Linkin' Park, Muse, Fort Minor, Green Day, Bon Jovi, Paramore - klik 'play' -  volume setting 90% - kadang-kadang sambil 'latihan' vokal dan bahasa Inggris >:)...maaf ya tetangga2ku...

Efek Samping Pusing Dengan Kerjaan #1
Looking for some new distractions...such as disturb people around me >:)...

* ngecap-ngecapin stamp kantor ke tangan-tangan orang....sama seperti kalau mau masuk dufan...hehehe....






 *taking some random candid photo








*kidnapping and 'torturing' my teams's pet dolls




Wednesday, May 30, 2012

Benny & Mice

Duh ini nih strip komik yang wajib dibaca setiap minggu di Kompas...dulu masih rajin gunting-guntingin trus bikin klipingnya (eh tuh kliping kemana ya?...jadi ingat)...Nah mumpung Echa ngadain kuis berhadiah buku n diantaranya adalah komik Benny & Mice...langsung deh nulis ini...
Echaaaaaa...aku mau yaaaa Benny Mice yang dari Presiden ke Presiden dan yang no. 15 juga...hahaha maruk...*ngacung tinggi-tinggi*
Terima Kasih Echa...yakin deh bakal dijaga baik-baik...Secara booklover juga...*hugs*

Sunday, May 27, 2012

Kemudahan yang tidak 'mudah'

Hari Jum'at 25 Mei 2012 ba'da magrib atau sudah masuk 5 Rajab 1433 H, keluarga besar saya berduka.  Kakak laki-laki papa saya a.k.a Pak Tuo saya meninggal dunia.  Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.

Pak tuo saya ini adalah satu-satunya pak tuo dari keluarga inti yang saya kenal.  Papa dan mama saya datang dari keluarga besar, hanya karena mama saya anak sulung jadi saya tidak punya pak Tuo dari pihak mama.  Nah karena papa saya anak bungsu dari 14 bersaudara (hehehe keluarga besaaar sekali), saya seharusnya punya banyak pak tuo dan mak tuo.  Hanya sebagian besar dari mereka sudah almarhum di saat saya masih lucu-lucunya (baca: masih balita) sehingga saya tidak sempat mengenal mereka. Pak tuo ini lah yang saya kenal.  Oleh karena itu, kepergian beliau yang begitu mendadak begitu mengejutkan saya dan semua orang.  

Ya begitu mengejutkan dan membuat kami sedih.  Namun bukan itu yang membuat kami menangis terharu.  Kepergian beliau yang tidak menyakitkan dan tidak menyusahkanlah yang membuat kami terharu.

Tidak menyakitkan
Kita yang masih hidup tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya sakaratul maut.  Hanya saja gambaran menyakitkannya sakaratul maut pernah saya baca dibeberapa kisah dalam kitab saya, Al-Qur'an, dan pernah juga saya saksikan beberapa kali.  Kepergian pak Tuo saya ini, oleh beberapa kerabat disebutkan sebagai proses yang tidak menyakitkan (Hanya Tuhan yang tahu kebenarannya).  Beliau Jum'at sore itu sedang mengantri di Dokter untuk MedCheck.  Masih sempat mengobrol dengan beberapa pasien di ruang tunggu.  Kemudian beliau tiba-tiba merasa mengantuk dan berpesan kepada cucunya yang mengantar jika beliau ingin tidur sebentar dan minta dibangunkan jika nomor antriannya dipanggil.  Beliau meninggal dalam tidur dan sangat tenang sekali.

Tidak menyusahkan
Walaupun dalam setiap prosesi pemakaman pastilah terjadi kesibukan, saya yakin sebagian besar orang-orang yang membantu pastilah ikhlas dan tidak merasa disusahkan.  Nah yang saya maksud disini adalah prosesi pemakaman pak tuo saya ini memang tetap sibuk, namun sebagian besar urusan sudah diurus oleh pak Tuo saya.  Kok bisa? Itu lah yang membuat keluarga besar kami terharu.  Beliau ternyata sudah jauh-jauh hari memesan kapling makam dan 'menabung' di paguyuban perumahan untuk prosesi pemakaman (kain kafan, keranda, dll).  Dan jam-jam terakhir kehidupan, beliau bersih-bersih dan merapihkan rumah.  Sehingga saat jenazah beliau sampai dirumah, keluarga tidak lagi disibukkan membersihkan rumah.  Benar-benar tidak mernyusahkan orang-orang yang ditinggalkan, apalagi mak tuo saya memang lagi sakit.

Duh saya benar-benar speechless kemarin saat mendengar kisah ini.  Subhanallah keindahan dan kemudahan yang Allah persiapkan diakhir kehidupan beliau.  Tidak semua hamba-Nya akan mendapatkan privilege seperti ini. Kemudahan yang tidak 'mudah'.

Ada satu hutang janji beliau pada saya yang saya masih ingat.  Janji itu dibuat beliau saat saya masih umur sekitar 5 tahun.  Karena waktu itu saya nangis meraung-raung sampai mama dan papa saya give up (saya lupa saya nangis karena apa), beliau menenangkan saya dengan menjanjikan akan memberikan saya seekor monyet kecil dan saya pun berhenti menangis.  Waktu saya kecil setiap kali ketemu beliau pasti saya tagih, tapi beliau ngeles dan saya akhirnya berhenti menagih.  Pak tuo, saya sudah ikhlaskan janji itu jadi beristirahatlah dengan tenang.  

Selamat jalan Pak tuo :'(

Tuesday, May 15, 2012

Kumis Kucing


Ini bukan cerita tentang tanaman kumis kucing ya, tapi benar-benar tentang kumisnya si kucing :D.

Beberapa waktu yang lalu teman saya semasa SMA memasang status di profile BB-nya, kurang lebih bunyinya seperti ini " seperti kucing kehilangan kumisnya".  Saya penasaran kenapa dia pasang status separti itu. Dia bercerita bahwa seberapapun lebar sebuah pintu, dia sering sekali kepentok seolah tak bisa mengetahui lebar pintu itu. Persis kayak kucing yang kehilangan kumis, begitu katanya.

Hmm saya jadi teringat kisah saya sendiri tentang kumis kucing. Jadi jaman kost di Bogor, di kost saya ada beberapa ekor kucing.  Mulai kucing berbulu kuning keemasan peliharaan seorang tetangga kamar bernama Stevie sampai kucing buluk yang tidak bernama, sering mampir ke kost karena ngecengin si Stevie atau karena mencari peruntungan siapa tahu ada yang kasihan dan memberi makan saat mereka mengeong memelas.

Nah cerita dimulai saat suatu hari, saya pulang cepat karena kebetulan di hari itu cuma ada 1 kuliah pagi.  Karena malas keluar lagi, maka pulang dari kampus saya sekalian beli makan siang yang terdiri dari nasi, ayam bakar, dan sayur bayam.  Waktu menunjukkan jam 11 siang ketika saya tiba di kost, karena belum lapar, saya ke kamar untuk ganti baju dan menaruh makan siang yang sudah saya beli di atas meja belajar lalu ke ruang tengah untuk nonton TV. Kira-kira setengah jam kemudian, cacing-cacing di perut saya yang langsing *saat itu* mulai berdemo.  Saya pun melangkah ke dapur untuk mengambil piring dan sendok lalu ke kamar untuk mengambil makan siang saya.

Tapi begitu buka pintu kamar, saya langsung murka berat saat menemukan bungkusan makan siang sudah tercabik-cabik, nasi berceceran, air sayur bayem sudah meleber dan AYAM BAKAR SAYA HILAAAANG. Aaaaarrrrrrggghhh dan saya menemukan si pelaku, kucing gembul berbulu abu-abu, sedang asyiknya menikmati ayam bakar saya diatas tempat tidur (>o<).  Serta merta saya mengambil sapu dari balik pintu.  Si gembul menyadari adanya ancaman, dengan sigap kabur membawa ayam bakar saya lewat jendela kamar dan meninggalkan saya yang nelangsa.  Sudah kelaparan, makan siang ga bisa dimakan lagi plus harus beres-beres kamar pula (T_T).

Intinya saya dendam membara lah sama si gembul dan beberapa kemudian saya melihat dia sedang leyeh-leyeh tanpa merasa berdosa di karpet ruang TV.  Memasang muka sok imut dan tidak bersalah saat melihat saya lewat. Saya masih sebel banget dan saking sebelnya saya nyamperin si gembul sambil bawa gunting.  Kali ini si gembul lengah, saya berhasil nangkap dia dan 'kres kres'.  Saya sukses dong motong kumisnya si Gembul sampai habis.  Saya ketawa cekikikan liat tampangnya tanpa kumis panjangnya dan tampak kebingungan.  Saya turunkan si gembul dari gendongan saya ke lantai. 

Nah kejadian selanjutnya bikin saya panik.  Begitu saya letakkan di lantai, si gembul sempat berdiri tegak sejenak kemudian 'bruuuuk'.  Si gembul PINGSAAAN. Yuup baru kali ini saya lihat kucing pingsan. Saya panik. Saya goyang-goyangin badannya, gak bangun juga. Saya tarik-tarik ekornya, tetap diam tak bergeming.  Saya mulai melakukan some stupid things seperti ngecek nafasnya si gembul dengan meletakkan jari saya di depan hidungnya.  Saya sempat putus asa hingga akhirnya salah seorang teman kost saya, yang kebetulan adalah mahasiswa kedokteran hewan, pulang.  Saya ceritakan kronologisnya DAN saya diomelin habis-habisan :'(.

Dari temen saya yang calon dokter hewan *dulu*, saya tahu bahwa ternyata kumis kucing merupakan salah satu pusat syaraf dari kucing yang beberapa fungsinya adalah untuk keseimbangan dan mengukur lebar jalan yang bisa dilaluinya. Oooo pantesan si gembul pingsan *tepok jidad*. Saya merasa sangat bersalah dan menyesal. Hiks tapi mau bagaimana lagi.  Si teman saya ini setelah puas ngomelin saya dan tampaknya mulai kasihan dengan saya, diapun menenangkan saya dengan menyebutkan kemungkinan besar si gembul hanya pingsan. Dan benar saja, beberapa saat kemudian si gembul mulai membuka matanya dan mengeong lemah. Saking senangnya, saya peluk si gembul. Alhamdulillah si gembul itu kucing yang pemaaf.  Sebagai permintaan maaf, saya pun bertekad 'mengurus' si gembul sampai kumis-kumisnya tumbuh. Karena tingkahnya yang kadang menyebalkan dan kadang menghibur, akhirnya si gembul menjadi peliharaan saya yang tidak resmi yang saya panggil Bulbu aka gemBul abu-abu.

Hmm jadi kangen sama Bulbu....tapi Bulbu ngga berumur lama jadi peliharaan saya. Tapi suer kali ini bukan karena saya ya yang nakal, tapi Bulbunya sendiri yang teledor menyebrang jalan tanpa menoleh kanan kiri padahal depan kost saya itu jalan raya lintas propinsi.

Pokoke dengan sharing cerita ini, saya hanya ingin pesen kepada blogger jangan nakal-nakal ya sama kucing apalagi sampai 'mencukur' habis kumis kucing walaupun senakal-nakalnya kucing itu. Si BulBu cuma pingsan efek setelah pencukuran kumisnya, entahlah efek pada kucing lain :'(.  Untuk baca informasi yang lengkap tentang kumis kucing, silakan baca ini juga ya.

Monday, April 30, 2012

Kompor

Suatu hari menjelang makan siang di ruangan kerja saya, beberapa member dari The Piranhas sedang duduk manis bekerja bersama di meja oval kesayangan kami.
"Makan yuk" Ajak saya yang sudah kelaparan.
"Kita sedang diet nih" Jawab Duti "dan sudah pesen paket buah sampe minggu depan".
Saya memandang skeptis wajah-wajah The Piranhas "Yakin?"
Mereka mengangguk mantap.
"Hmm padahal kayaknya enak nih lapar-lapar kayak gini makan nasi padang"Komentar saya sambil lalu sambil mengedarkan pandangan melihat perubahan raut wajah  The Piranhas.
"coba deh bayangin nasi yang masih hangat mengepul kemudian dibanjur kuah terus pake ayam panggang, pake cabe ijo n dikasih bumbu rendang....hmmm nyam nyam" ujar saya sambil ngecap-ngecap. Saya mulai senyum-senyum melihat setitik keraguan di wajah  The Piranhas.
"udah ah lapar, yuk Sis" kata saya sambil mengajak Kakak pertama untuk makan siang, satu-satunya member  The Piranhas yang gak diet. Dan pergilah saya bersama si kakak untuk makan siang meninggalkan  The Piranhas yang lagi diet dan mulai mengupas buah pir.
Kira-kira 45 menit lewat, saya kembali ke ruangan bersama si kakak.   The Piranhas dalam kondisi adem ayem dengan posisi duduk yang relatif sama saat saya pergi tadi.  Lalu saya lihat paket buah yang ada di meja relatif masih cukup banyak.
Hmm mencurigakan, apalagi jam sudah menunjukkan jam 1 siang saat  The Piranhas mulai meng'ganas'. Tapi kemudian saya ketawa ngakak saat melihat tempat sampah di ruangan.  Ternyata ada bekas bungkusan nasi padang. Yesss komporan saya sukses walaupun beberapa member  The Piranhas ngakunya hanya makan 1/4 porsi. Hehehehe :D

Friday, March 30, 2012

Nasib si Kebo

Suatu sore saya ber-bbm-ria dengan salah seorang sahabat.  Intinya saya menceritakan kegiatan saya hari ini yang baru bangun sekitar jam 11 siang, terus setelah mandi dan makan siang saya tertidur lagi [Baru kali ini juga saya seperti ini karena kelelahan sangat :(.. ].  Eh si sahabat saya ini langsung komentar "dasar kebo". Deg...kasihan banget kebo disama-samain dengan saya...qiqiqiqi ;p

Nah gara-gara ini nih saya penasaran (dan berempati juga dengan si Kebo), kenapa sih orang yang kebanyakan tidur a.k.a molor sering disebut kebo?  oh iya buat yang belum tahu, kebo itu kan bahasa slang untuk kerbau ya. Padahal kalau yang saya tahu, kerbau itu pekerja keras lho.  Apa lagi kerbau di Indonesia, walaupun badannya genduk dan montok, dia adalah tipe pekerja.  Mulai membantu petani membajak lahannya sampai dengan menjadi alat transportasi dengan membantu menarik pedati.  Jam tidur normalnya sih kayaknya ya selepas magrib hingga pagi hari berikutnya.  Normal lah untuk hewan-hewan pekerja. Malah ada hewan-hewan yang menurut saya lebih cocok untuk mewakili tukang tidur, seperti beruang yang suka ber-hibernasi. Kasihan sekali si Kebo ini kalau di'fitnah' mirip kelakuan saya dihari itu ;p.  

Ada lagi nih yang membuat saya kembali penasaran dan berempati pada si Kebo.  Tahu kan istilah Kumpul Kebo? itu lho istilah untuk pasangan yang tinggal bersama tanpa adanya ikatan pernikahan yang resmi.  Kenapa ya disebut kumpul kebo? Padahal kan tidak hanya si Kebo saja yang hobby berkumpul, rasanya rata-rata hewan ya memang begitu kelakuannya.  Tetapi kenapa hanya kebo yang jadi 'terkenal'.

Hehehe iseng banget ya saya membahas nasib si Kebo ini.  Tapi serius, sampai saat ini saya penasaran sekali.  Dan topik iseng-iseng ini pernah saya lontarkan pada saat ngobrol ringan dengan beberapa teman, tapi mereka pun tidak tahu kenapa nasib si Kebo ini begitu malang dengan adanya 'fitnah-fitnah' itu.  Ada yang iseng mau bantu memusnahkan rasa penasaran saya? :D

Saturday, March 24, 2012

A Short Story About Speechless

Ada banyak kondisi yang membuat saya kadang speechless, diantaranya saat mendengar cerita yang membuat saya shock.  Untuk sebagian besar orang yang tidak terlalu mengenal saya, mungkin dimata mereka saya adalah orang yang cuek.  Saya tidak pernah 'mendesak' orang lain untuk menceritakan kepada saya, karena prinsip saya adalah "gw ga akan tanya-tanya lu, sampe lu sendiri yang cerita ke gw".  Mungkin karena dengan prinsip itu saya jadi terlihat cuek, padahal menurut saya prinsip itu wajar.  Gak mungkin kan kita memaksakan orang lain untuk nyaman dengan kita, sampai kenyamanan itu terbentuk sendiri.  Prinsip ini berlaku untuk semua orang termasuk orang-orang terdekat dengan saya.  Selain karena prinsip itu, mungkin juga karena saya bukanlah orang yang bisa dengan smooth 'mengorek' cerita dari orang lain ;p. 

Hmm back to the topic, cerita seperti apa yang membuat saya shock? Banyak banget dan saya ngga mungkin saya cerita disini karena saya harus 'menjaga' cerita itu.  Yang pasti beberapa cerita atau kisah yang membuat saya shock adalah my friend' dark strory or their hidden side

Kenapa saya speechless saat mendengar cerita itu? Hmm lebih karena saya tidak tahu harus bereaksi seperti apa.  Its a lil' bit hard to put your self in her/his shoes.  Apalagi kalau kita sendiri tidak pernah mengalami hal yang sama.  Reaksi pertama ya speechless dan pasang telinga karena kadang-kadang saat mereka bercerita mereka tidak butuh dikomentari, hanya minta didengarkan.  Nah yang lebih membingungkan adalah saat moment dia selesai bercerita dan dia memandang saya.  Well ini nih moment yg membuat saya berpikir keras "hayoooo what's next?" :p.  Seperti menghadapi ujian Sidang dimana mata penguji menatap dan menunggu jawaban kita *whew*. Hal yang paling sering saya lakukan adalah memeluknya erat, menepuk bahunya, memegang tangannya atau mengucapkan "trus?".  Yang terakhir kalau benar-benar sudah mati gaya ;p.

But anyway friends...Walaupun saya terlihat cuek but I do care 'bout you...Thanks to put your trust on me and share your story, I'll try my best to keep it...

Tuesday, March 13, 2012

Kebiasaan Orang Indonesia yang Menyebalkan Tapi juga Lucu


Saya orang Indonesia dan saya cinta Indonesia (masih ;p), walaupun dari judul diatas terkesan saya benci jadi orang Indonesia.  Hmm hanya saja ada beberapa kebiasaan orang Indonesia amat sangat menyebalkan bahkan menurut saya yang orang Indonesia.  Terserah sih kalau menurut Anda kebiasaan ini bukan hanya patennya orang Indonesia, tapi itulah pengamatan saya.  Ini nih beberapa diantaranya:

  1. Malas mengantri; Saya melihat kebiasaan yang satu ini sebagai manifestasi dari bentuk ketidaksabaran dan tidak berempati kepada orang-orang disekitarnya. Walaupun sudah ada antrian yang jelas, saya sering kali mengalami kejadian menyebalkan seperti ada seseorang yang secara perlahan-lahan namun pasti menyusup di depan saya seolah-olah dia lebih dulu mengantri dari pada saya. Hmm biasanya kalau saya tidak terburu-buru, saya hanya menghela nafas dan mendiamkan saja.  Nah kalau kondisinya saya terburu-buru, mulailah saya beraksi mulai dengan memasang tampang jutek plus sorot mata 'mematikan' ;p.  Kalau tidak mempan barulah saya menegur mulai dari yang paling halus, dan kalau tidak mempan barulah 'nyolot'...hehehehe...
  2. Suka hal-hal yang serba Instan; Nah kebiasaan yang satu ini juga bentuk manifestasi dari ketidaksabaran dan tidak suka melalui proses.  Padahal proses itu menurut saya adalah sesuatu hal yang penting apapun hasil akhirnya.  Dengan berproses, kita pasti 'belajar' banyak hal. dan dengan berproses sebenarnya kita mempersiapkan diri atau dipersiapkan untuk menghadapi sesuatu yang 'baru'.  Hmm tapi saya juga bisa memahami kenapa cukup banyak  orang Indonesia yang punya kebiasaan ini.  Pertama karena menurut saya masih ada saja orang-orang Indonesia yang masih sangat birokratis... Sorry to say nih meminjam salah satu tagline dari sebuah iklan rokok, kayaknya mereka memgang prinsip kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah...*whew*...Kedua karena memang di Indonesia cukup banyak pebisnis yang cerdik memanfaatkan kebiasaan ini, misalnya 'makelar' pembuatan KTP dan Paspor :)...
  3. Suka Sok Penting; Ini kebiasaan yang menyebalkan, bikin saya mengurut dada *tapi gak sampai rata ;p* tapi juga lucu.  Paling sering sih saya amati nih pas saya sedang mengantri di Customer Service lalu ada pelanggan yang menyampaikan keluhan sambil marah-marah, salah satu key word andalan adalah "Anda/Kamu tahu ngga saya ini siapa?" seolah-olah dia adalah pejabat or something like that lah.  Hehehe suka pengen ketawa aja sih, karena saya suka berimajinasi bahwa CS yang menghadapi si pelanggan itu akan menjawab dengan wajah polos "ngga, Anda siapa ya?". Lalu saya juga akan membuat alternatif reaksi, yaitu pertama si pelanggan akan semakin marah dengan muka merah dan keluar asap mengepul dari telinganya dan yang kedua nepok jidad. Hohohoho.
  4. Suka Pamer; Ini juga kebiasaan yang lucu tapi kadang-kadang membuat miris.
Kebiasaan yang terakhir ini nih yang suka bikin saya ketawa.
Hmm saya sebisa mungkin tidak menjadi orang yang menyebalkan untuk orang lain dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan itu. Dan karena saya masih tinggal di Indonesia jadi mau tidak mau saya harus belajar bersabar menghadapi kebiasaan-kebiasaan itu dan menoleransinya kalau tidak mau stress sendiri :D.

Sunday, February 19, 2012

Garfield says...

You know what is a “diet” is, don’t you? It’s “die” with a “t”, that’s what it is!

Friday, February 17, 2012

Happy Birth Day Pa….

Today is my pap’s birthday…Jadi sesibuk apapun n bergunung-gunung kerjaan yang menanti, saya sempatin ngeblog..untuk posting tulisan ini…Yakin sih si papa ngga bakal baca blog ini... kecuali anaknya yang cantik ini bukain blog untuk nunjukin posting ini or nge-print posting ini…he..he…

Buat Papa tersayang...Semoga papa tetap sehat selalu... Jangan suka galak-galak ya sama orang, ntar pada kabur kalau ngeliat papa...hehehe...Yuhuu papa gak galak kok, memang template-nya tampak seperti itu...nah template galak-nya itu nurun ke anaknya yang satu ini...hehehehe...dan mungkin juga karena didikan plus tempaan selama bertugas di militer membuat papa tuh terkesan kaku n sangar... 

Hmm papa memang sesekali galak kalau soal hubungan dengan Tuhan... Ngga ada kompromi... tapi memang harus begitu kali ya.. habis anaknya yang manis ini memang suka bandel juga sih *pengakuan dosa*...

Terharu banget kalau setiap papa ulang tahun terus saya tanya mau minta dido'a-in apa, papa selalu minta do'a bukan untuk dirinya tapi untuk anaknya yang manis ini...huhuhuhu...*ngambil tissue*...

Papa, tetap sehat ya...Terima kasih untuk kedisiplinan yang papa terapkan.. Kangen sholat jama'ah n ngaji bareng Papa n Mama...Semoga saya bisa jadi anak yang sholeha dan mampu membuat papa bahagia dunia dan akherat... Amiin...

Thursday, February 16, 2012

When enough is enough…

Life is about choices. Your life is about you. No one knows what is fit for you except yourself. People around you can only provide some advices and inputs to help you decide it. Your life is determined by yourself. You decide when enough is enough and when you have to move on to another experience...

Tuesday, February 14, 2012

Aura negatif...

Aura negatif yang akan saya maksud disini bukan tentang aura yang ini ya...tapi itu hanya istilah iseng-iseng saya saja untuk orang-orang disekitar saya yang memberi 'dampak' negatif ke diri saya sehingga saya akan sebisa mungkin menghindari orang tersebut sampai waktu yang tidak terbatas supaya saya tidak lelah jiwa raga ;p... Hmm orang-orang seperti apa yang saya anggap ber-aura negatif dan kenapa saya menghindarinya, nih dia diantaranya...
  1. Yelper....Orang yang sering mengeluh seolah orang termalang di dunia... heiiii makanya jangan selalu 'melihat' ke atas, tapi tengok juga ke bawah....Orang-orang kayak begini suka bikin saya gemes dan lemes, duh jadi orang kok tidak mensyukuri apa yang sudah diberikan Tuhan kepadanya ya?...*whew*
  2. Grumbler...Orang yang sering memberi komentar negatif terhadap sesuatu namun masih mau 'terikat' dengan sesuatu itu...helloooo kalau memang tidak suka ya sudah 'lepaskan', seperti orang yang bilang ngga enak tapi dimakan sampe ludes dan bersih hehehe...saya suka sebal sama orang kayak gini, orang-orang seperti ini nih biasanya akan menyebarkan dan menularkan aura negatif ke orang-orang sekitarnya...really destructive so lebih baik kita hindari saja...
  3. Spice person...Orang yang suka 'membumbui' informasi yang sampai kepada dirinya sebelum disampaikan kepada orang lain...Nah orang-orang kayak gini nih yang berpotensi menimbulkan huru hara karena belum tentu 'bumbu' yang ditambahkan bikin 'enak' informasi tersebut...*whew lagi karena baru ngerasain kejadian yang ngga menyenangkan karena spice person inih*
  4. Narsis akut...Orang yang seluruh pembicaraanya adalah tentang dirinya...whoaaaa mending saya menghindari orang kayak gini...bisa-bisa saya kehilangan kemampuan 'mendengar' saya..
  5. Go-No-Go person...Orang yang minta saran kita untuk mengatasi permasalahannya yang sama dan untuk kesekian kalinya terulang...namun setelah kita memberi saran, saran kita dianggap angin lalu dan kesalahannya terulang kembali terus mendatangi kita sambil ber-mellow-ria untuk minta saran lagi...aaah lelah jiwa raga deh menghadapi orang kayak gini...
Hehe dengan sharing tulisan ini...bukan berarti saya memproklamirkan kalau saya adalah a better person jika dibandingkan orang-orang diatas...mungkin saja saya adalah tipe orang yang dihindari orang lain karena beberapa sifat jelek saya ;p... yang saya ingin sharing disini adalah yuuk kita selalu introspeksi diri agar kita mendatangkan aura positif untuk orang-orang disekitar kita... dan jangan takut atau marah kalau ada orang lain yang memberikan kritik untuk kita...itu kan karena mereka sayang kita...

Let's be positive...

Thursday, February 9, 2012

Ah Anggap Saja Aku Tak Ada…

Dianggap tidak ada ternyata AMAT SANGAT TIDAK menyenangkan. Saya bukan penyendiri tapi tidak keberatan jika harus beraktivitas tanpa teman alias sendiri saja. Tapi selama ada yang menemani rasanya lebih menyenangkan karena ada teman ngobrol, minta pendapat dan ada teman mati gaya. Hanya saja ada satu hal yang membuat saya lebih suka jalan sendiri dari pada ada teman tapi keberadaannya hanya sebatas fisik saja sementara pikiran dan jiwanya tidak ada.

Terdengar egois mungkin, tapi saya merasa waktu kebersamaan terutama dengan orang-orang tertentu sangat berharga. Tidak setiap saat bisa bertemu makanya saat bertemu dengan mereka, saya berusaha fokus pada mereka. Membalas sms, bbm, atau telepon dari orang lain sih tidak masalah asalkan tidak terlalu lama dan jika itu memang sangat penting. Yang menjadi masalah dan terasa menyebalkan adalah saat kita diabaikan karena orang yang bersama kita sedang asyik sendiri dengan dunia ‘lain’-nya. Kalau sudah seperti itu, saya biasanya memilih membiarkan mereka dengan dunia ‘lain’nya itu dan saya ‘melaju’ sendiri. Saya tidak menyalahkan teknologi karena teknologi memungkinkan dan mempermudah kita untuk bersilaturahmi dengan kerabat dan teman yang jauh secara lokasi. Tapi jangan sampai membuat yang dekat merasa ‘jauh’.

Saya tidak berhak memberi nasihat kepada yang sudah terbiasa dengan hal itu, tapi saya merasa berhak untuk dihargai keberadaan saya karena saya sudah mengeluarkan upaya untuk ‘hadir’. Jika memang tidak membutuhkan kehadiran saya, tinggal bilang saja hingga kita cukup berada di dunia yang ‘lain’ itu. Hehehe terdengar seram ya…Tapi menurut saya memang menyeramkam membayangkan jika suatu saat semua orang memutuskan berkomunikasi hanya dengan bantuan teknologi (baca gadget). ‘Sepi’ sekali.

Monday, February 6, 2012

The Short Story About Nails…

Tiba-tiba malam ini ingat cerita pendek yang pernah di-share seorang teman di email. Hmm kurang lebih seperti ini…

Alkisah ada seorang anak laki-laki bernama Robert, yang sangat suka marah-marah dan berkata kasar ketika marah. Ayahnya sangat prihatin dan berfikir bagaimana untuk menghadapi sikap Robert. Suatu hari sang ayah memanggil Robert dan memberikan sekantong paku beserta palunya.

“Kalau kau marah, jangan lampiaskan kemarahanmu kepada orang lain tapi lampiaskan lah dengan memaku paku ini di kayu itu”Kata sang ayah sambil menunjuk batang kayu polos di belakang rumah mereka. Robert mengangguk dan tidak berani membantah.

Semenjak hari itu, setiap kali marah maka Robert memaku satu paku ke batang kayu. Pada awalnya dia memaku hingga lebih dari 5 kali sehari namun lama kelamaan frekuensi itu menurun hingga akhirnya sudah sangat jarang sekali. Sang ayah memperhatikan perubahan itu.

Suatu hari sang ayah memanggil Robert kembali.
“Kenapa sudah lama sekali kamu tidak lagi memaku batang itu?”Tanya sang Ayah.
“Ternyata sangat melelahkan ayah, jadi aku memilih untuk tidak marah-marah lagi karena aku pikir marah-marah sangat membuang energiku jadi lebih baik aku menyalurkan energiku untuk hal lain yg lebih menyenangkan”Jawab Robert. 
Sang Ayah tersenyum puas.”Nah gitu dong”
Sang Ayah kemudian mengajak Robert ke batang kayu yg sekarang penuh dengan paku. 
“Sekarang Ayah ingin kamu mencopot semua paku yang ada di batang ini”Kata sang ayah.
Walau dengan heran, Robert mengikuti perintah ayahnya. 
Setelah seluruh paku dicabut, sang ayah kembali bertanya “Menurut kamu, apakah batang pohon ini sama dengan batang pohon yang dulu?”
“Tentu saja berbeda, Ayah”
“Oh ya? Kan sama saja. Sekarang sama sekali tidak ada paku yang menancap di batang ini. Sama seperti dulu”Ujar ayahnya.
“Tapi ayah, batang ini sudah penuh dengan bolongan paku”
“Ya kamu betul sekali anakku, ini sama seperti saat kita ‘menancapkan paku’ dihati orang, kita menyakitinya. Walaupun sudah meminta maaf dan sudah dimaafkan namun tetap saja tidak seperti sedia kala.”
Robert mengerutkan keningnya.
“Maksud ayah, pikirkanlah setiap omongan dan tingkah laku kita sebelum kita berkata dan bertindak agar kita tidak menyakiti orang lain”.
Robert termenung.

Begitu juga saya saat mengingat kembali cerita ini. Ah mudah sekali saya melupakan hal yang sepenting ini.
Saat emosi mengendalikan diri dan setan mencengkram jiwa, kita memang sering kali lupa bahwa kita bisa menyakiti orang lain dan hal itu akan kita sesali dikemudian hari. Itu yang terjadi pada saya.
Saya sering kali lupa beristigfar kala emosi. Astagfirullah, Ya Allah hindarkanlah hamba-Mu ini dari tutur kata dan perilaku yang dapat menyakiti orang lain. Berikanlah lebih banyak kesabaran dan tenangkanlah hati hamba. Amin. 
I’m truly sorry, didn’t mean to hurt you and make you cry.
Ah penyesalan selalu datang belakangan.

Tuesday, January 31, 2012

Kisah Tentang Lagu SENDIRI

Selalu ada kisah lucu bin ajaib kalo bersama the Piranhas. Alkisah disuatu jum’at malam sedang hangout bersama The Piranhas di 7 eleven Kebon Sirih. Ngobrol ngalor ngidul, ketawa2 dan cela2an. Lalu sekitar jam 8 malam, ada Indie Band yg perform. Kami dengerin lagunya. Hmmm lumayan enak, lalu bertanyalah Mama Garong (one of The Piranhas' member) “Ini lagu apa ya?”
Saya jawab ” Lagu sendiri kali”
Mama Garong  mengangguk-angguk dan menerima jawaban saya dengan polosnya “Oh lagu Sendiri”
Langsunglah si Kakak  (also one of The Piranhas' member) ngakak. Ohlala ada miskom. Saya jawab “lagu sendiri” maksudnya adalah saya tidak tahu judul lagu yang sedang dibawakan si band itu dan berasumsi itu adalah lagu ciptaan mereka SENDIRI. Sementara  Mama Garong mengira judul dari lagu itu adalah SENDIRI. 
Hehehe ada ada aja…what a nice friday night with the piranhas…thanks guys…