Beberapa hari lalu di salah satu BBM grup saya yang isinya hanya limited edition banget, seorang sahabat saya, Dani, posting sebuah karya puisinya. Tentang
Dani , aka Gent saya biasa memanggilnya, dia ini adalah salah seorang teman pertama saya di Bogor dan kami berlanjut menjadi sahabat hingga sekarang. Kami punya beberapa kesamaan dan kesukaan, diantaranya adalah kami berdua merupakan pendiri AWFC ;p (jangan tanya apa ini kecuali kepo sekali silakan japri saya), sama-sama pernah bikin kehebohan di kost dengan lagu 'Yesterday'-nya The Beatles, serta kami suka menulis puisi. Nah yang terakhir ini nih, yang bikin saya kangen banget. Setelah sekian lama ngga baca puisi-puisinya akhirnya dia mulai berkarya kembali.
Puisi pertama diposting. Indah sekali dan pilihan kata-katanya sepuluh jempol deh (2 jempol saya dan 8 lainnya jempol orang lain ;p, #infogakpenting). Lalu tak lama kemudian, dia posting lagi puisi dan sajak lainnya. Sama seperti yang pertama, cerita yang tampaknya sederhana dikemas begitu indahnya. And this one is my fave (Gent, numpang copas ya):
Kamu seperti rumus matematika, yang susah dihilangkan dari kepala. Seperti senyawa kimia yang menghasilkan aneka warna. Seperti fisika yang menawarkan berjuta pesona..dan darimu aku belajar biologi rasa :$
Lalu saya komentar kalau saya suka sekali puisi-puisinya dan sudah lama saya tidak menulis puisi. Kalau saya lihat buku coret-coretan yang isinya puisi, dalam 3 tahun terakhir ini saya hanya menulis 2 puisi saja, itu pun puisi tentang kesedihan. Aaaarrrrgh sungguh tidak produktif. Lalu saya mengatakan pada Dani kalau saya sungguh 'iri' dan ingin sekali bisa rajin nulis puisi seperti dulu. Dani lalu mendorong saya "ayo Di nulis lagi". Saya hanya bisa ber-hehe-ria, memasang emoticon nyengir lebar dan komentar "lagi ngga punya Muse nih".
Muse? Muse itu istilah untuk sumber inspirasi, paling banyak digunakan di industri kreatif oleh pengarang lagu, designer dan artist. Bisa berupa orang, musik ataupun situasi tertentu, tapi lebih banyak orang sih. Untuk saya, biasanya berwujud seseorang (^_^)V yang mampu membuat otak kanan saya lebih 'lincah'. Saya punya beberapa Muse dimasa lalu, bertahan lama (karena saya setia hahahaha #infogakpenting). My muse ini tidak hanya mampu membuat saya menuliskan tentang keindahan tetapi juga tentang 'kegelapan', tergantung situasi dan mood saya pada saat itu.
Aaaaargh saya kangen masa-masa saya bisa day dreaming dan jemari ini menggenggam pulpen serta mulai bergerak lincah mengurai kata-kata diatas kertas. Sesekali mencoret pilihan kata-kata yang dirasa kurang pas dan menuliskan kembali kata-kata lain. Sungguh kangen. Sekarang memang kesempatan untuk bisa day dreaming tidak lagi sebanyak dulu #curcol. Tapi harusnya sih tidak jadi kendala. Hmm rasanya yang saya perlukan saat ini adalah 'vitamin'. Saya perlu menemukan My Muse. Segera!
Amin..... :)
ReplyDeletemakasih mama prabu...*big hugs*
Deletedee..happy sekali sajak itu ada di blog-mu..., gw bilang ama muse gw : kan kucipta seribu kata untukmu boy hahahhaha
ReplyDeletemaacih say....sering2 mampir ya...trus bilang sama your muse, mampir juga dimari...hehehe
Delete