Sunday, January 15, 2012

Tentang “UP”

Saat semua teman-teman saya heboh kalau film UP akan segera tayang, saya cuma komentar (dalam hati  nih) “Ah another animation movie”.  Saat teman-teman saya berbondong-bondong *lebay mode on* ke bioskop untuk menonton film ini, saya juga masih belum tergerak untuk menonton film ini. “Ah paling sama aja dengan film animasi lainnya”.  Sampai film ini tidak tayang lagi di bioskop, sampai gaungnya tidak terlalu nyaring terdengar saya masih juga belum menonton film ini, bahkan sampai saat film ini masuk nominasi Oscar di kategori non-animasi.
Suatu saat saya berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan, saya mampir ke toko DVD langganan saya dan memborong beberapa DVD.  Salah satunya adalah UP.  Saya tidak langsung menonton film ini dan malah tergoda menonton DVD Serial TV yang saat itu juga masuk dalam keranjang belanja saya.  Mungkin ada sekitar 1,5 bulan DVD UP tergeletak diantara DVD yang belum saya tonton.  Dan entah mengapa malam ini saya mengambil DVD UP ini dan memainkannya di DVD player saya.
Well.... Di 13 menit pertama film ini saya sudah menarik kotak tissue untuk saya letakkan di dekat saya. Guess what? Ini film animasi yang membuat saya beringus (Baca: menangis tersedu-sedu).  Tidak terlalu banyak dialog di menit-menit awal film ini...lebih banyak ekspresi si tokoh, dalam hal ini Carl dan cinta sejatinya Ellie. Dari setiap ekspresi , saya bisa membaca emosi apa yang mereka rasakan.  Mulai dari pertemuan Si kecil Carl yang pendiam dengan Si kecil Ellie yang bawel.  Lalu kebersamaan mereka dalam sebuah ikatan pernikahan.  Ada senang dan sedih yang mereka lalui bersama.  Hingga gambaran kesedihan Carl saat Ellie meninggal sebelum mereka mewujudkan impian masa kecil mereka untuk berpetualang ke Amerika Utara.  Ah sungguh mengharukan.


Hmm apakah hanya 13 menit pertama saja yang membuat saya terkesan dengan film ini? Menit-menit selanjutnya malah membuat mata saya tidak beranjak dari layar TV.  Makhluk buled yang kadang nyebelin kadang lucu, yup si wilderness explorer Russell, membuat film ini semakin ‘hidup’.  Kebersamaan mereka yang tidak disengaja dan direncanakan ternyata berbuah persahabatan yang unik dan lagi-lagi mengharukan.  Belum lagi kemunculan makhluk ajaib, burung onta dengan bulu berwarna-warni yang suka coklat dan dinamai Kevin oleh Russell (padahal betina lho dan fakta ini baru diketahui Russell belakangan). Lalu muncul juga gerombolan anjing-anjing yang bisa bicara.  Woaaa apa sih yang tidak mungkin di film animasi.  Common thing seperti itu ternyata tidak mengurangi penilaian saya untuk film ini.
Ini nih adegan favorit saya di film UP, adegannya di menit ke 35.  Ini pas adegan Russell mengeluh kelelahan dan dia pengen ‘ke belakang’.  Saya tertawa terpingkal-pingkal saat Russel merajuk dan menjatuhkan diri ke tanah terus Carl tetap berjalan sehingga tubuh buled Russel terseret.  Carl mencoba menakut-nakuti Russell dengan mengatakan bahwa kalau mereka tidak cepat maka nanti akan ada harimau yang memangsa mereka.  Hmm sayangnya Russell tidak tertipu karena dia tahu di Amerika Utara tidak ada harimau...well smart kid...Akhirnya Carl menyerah dan membiarkan Russell ‘ke belakang’.  Russell pun langsung bersemangat.  Tahu ngga kenapa dia begitu bersemangat? Karena dia ingin banget merasakan bagaimana sih rasanya ‘ke belakang’ di alam terbuka.  Berbekal sekop dan beberapa lembar daun, dimulailah pengalaman menakjubkan itu...ha..ha.. Kelucuannya tidak hanya berhenti sampai itu.  Saya kembali cekikikan saat mereka mulai berdialog.
Russell: “Mr. Fredricksen, am I supposed to dig the hole before or after?”
Carl:*ekspresi jijay*”None of my concern!”
Lalu Russell teriak lagi...
Russell: “Its before”
Dan Carl langsung memasang ekspresi mau muntah lalu menutup telinganya dan mulai bernyanyi-nyanyi.
Ada banyak adegan indah (versi saya) di film ini.  Ada tentang cinta, tentang kesedihan, tentang kehilangan, tentang persahabatan, tentang Ego, tentang kepolosan, tentang keajaiban, tentang keberanian, tentang impian.  Semuanya lengkap dan sangat ‘hidup' di UP.
Hmm mungkin cerita saya yang terlalu panjang ini membuat bosan siapapun yang membaca tulisan ini tapi mudah-mudahan seperti kata Russell “ That might sounds boring. Sometime it’s the boring stuff I remembere the most”. 
See yaaa my friends....

No comments:

Post a Comment