Monday, April 30, 2012

Kompor

Suatu hari menjelang makan siang di ruangan kerja saya, beberapa member dari The Piranhas sedang duduk manis bekerja bersama di meja oval kesayangan kami.
"Makan yuk" Ajak saya yang sudah kelaparan.
"Kita sedang diet nih" Jawab Duti "dan sudah pesen paket buah sampe minggu depan".
Saya memandang skeptis wajah-wajah The Piranhas "Yakin?"
Mereka mengangguk mantap.
"Hmm padahal kayaknya enak nih lapar-lapar kayak gini makan nasi padang"Komentar saya sambil lalu sambil mengedarkan pandangan melihat perubahan raut wajah  The Piranhas.
"coba deh bayangin nasi yang masih hangat mengepul kemudian dibanjur kuah terus pake ayam panggang, pake cabe ijo n dikasih bumbu rendang....hmmm nyam nyam" ujar saya sambil ngecap-ngecap. Saya mulai senyum-senyum melihat setitik keraguan di wajah  The Piranhas.
"udah ah lapar, yuk Sis" kata saya sambil mengajak Kakak pertama untuk makan siang, satu-satunya member  The Piranhas yang gak diet. Dan pergilah saya bersama si kakak untuk makan siang meninggalkan  The Piranhas yang lagi diet dan mulai mengupas buah pir.
Kira-kira 45 menit lewat, saya kembali ke ruangan bersama si kakak.   The Piranhas dalam kondisi adem ayem dengan posisi duduk yang relatif sama saat saya pergi tadi.  Lalu saya lihat paket buah yang ada di meja relatif masih cukup banyak.
Hmm mencurigakan, apalagi jam sudah menunjukkan jam 1 siang saat  The Piranhas mulai meng'ganas'. Tapi kemudian saya ketawa ngakak saat melihat tempat sampah di ruangan.  Ternyata ada bekas bungkusan nasi padang. Yesss komporan saya sukses walaupun beberapa member  The Piranhas ngakunya hanya makan 1/4 porsi. Hehehehe :D

Friday, March 30, 2012

Nasib si Kebo

Suatu sore saya ber-bbm-ria dengan salah seorang sahabat.  Intinya saya menceritakan kegiatan saya hari ini yang baru bangun sekitar jam 11 siang, terus setelah mandi dan makan siang saya tertidur lagi [Baru kali ini juga saya seperti ini karena kelelahan sangat :(.. ].  Eh si sahabat saya ini langsung komentar "dasar kebo". Deg...kasihan banget kebo disama-samain dengan saya...qiqiqiqi ;p

Nah gara-gara ini nih saya penasaran (dan berempati juga dengan si Kebo), kenapa sih orang yang kebanyakan tidur a.k.a molor sering disebut kebo?  oh iya buat yang belum tahu, kebo itu kan bahasa slang untuk kerbau ya. Padahal kalau yang saya tahu, kerbau itu pekerja keras lho.  Apa lagi kerbau di Indonesia, walaupun badannya genduk dan montok, dia adalah tipe pekerja.  Mulai membantu petani membajak lahannya sampai dengan menjadi alat transportasi dengan membantu menarik pedati.  Jam tidur normalnya sih kayaknya ya selepas magrib hingga pagi hari berikutnya.  Normal lah untuk hewan-hewan pekerja. Malah ada hewan-hewan yang menurut saya lebih cocok untuk mewakili tukang tidur, seperti beruang yang suka ber-hibernasi. Kasihan sekali si Kebo ini kalau di'fitnah' mirip kelakuan saya dihari itu ;p.  

Ada lagi nih yang membuat saya kembali penasaran dan berempati pada si Kebo.  Tahu kan istilah Kumpul Kebo? itu lho istilah untuk pasangan yang tinggal bersama tanpa adanya ikatan pernikahan yang resmi.  Kenapa ya disebut kumpul kebo? Padahal kan tidak hanya si Kebo saja yang hobby berkumpul, rasanya rata-rata hewan ya memang begitu kelakuannya.  Tetapi kenapa hanya kebo yang jadi 'terkenal'.

Hehehe iseng banget ya saya membahas nasib si Kebo ini.  Tapi serius, sampai saat ini saya penasaran sekali.  Dan topik iseng-iseng ini pernah saya lontarkan pada saat ngobrol ringan dengan beberapa teman, tapi mereka pun tidak tahu kenapa nasib si Kebo ini begitu malang dengan adanya 'fitnah-fitnah' itu.  Ada yang iseng mau bantu memusnahkan rasa penasaran saya? :D

Saturday, March 24, 2012

A Short Story About Speechless

Ada banyak kondisi yang membuat saya kadang speechless, diantaranya saat mendengar cerita yang membuat saya shock.  Untuk sebagian besar orang yang tidak terlalu mengenal saya, mungkin dimata mereka saya adalah orang yang cuek.  Saya tidak pernah 'mendesak' orang lain untuk menceritakan kepada saya, karena prinsip saya adalah "gw ga akan tanya-tanya lu, sampe lu sendiri yang cerita ke gw".  Mungkin karena dengan prinsip itu saya jadi terlihat cuek, padahal menurut saya prinsip itu wajar.  Gak mungkin kan kita memaksakan orang lain untuk nyaman dengan kita, sampai kenyamanan itu terbentuk sendiri.  Prinsip ini berlaku untuk semua orang termasuk orang-orang terdekat dengan saya.  Selain karena prinsip itu, mungkin juga karena saya bukanlah orang yang bisa dengan smooth 'mengorek' cerita dari orang lain ;p. 

Hmm back to the topic, cerita seperti apa yang membuat saya shock? Banyak banget dan saya ngga mungkin saya cerita disini karena saya harus 'menjaga' cerita itu.  Yang pasti beberapa cerita atau kisah yang membuat saya shock adalah my friend' dark strory or their hidden side

Kenapa saya speechless saat mendengar cerita itu? Hmm lebih karena saya tidak tahu harus bereaksi seperti apa.  Its a lil' bit hard to put your self in her/his shoes.  Apalagi kalau kita sendiri tidak pernah mengalami hal yang sama.  Reaksi pertama ya speechless dan pasang telinga karena kadang-kadang saat mereka bercerita mereka tidak butuh dikomentari, hanya minta didengarkan.  Nah yang lebih membingungkan adalah saat moment dia selesai bercerita dan dia memandang saya.  Well ini nih moment yg membuat saya berpikir keras "hayoooo what's next?" :p.  Seperti menghadapi ujian Sidang dimana mata penguji menatap dan menunggu jawaban kita *whew*. Hal yang paling sering saya lakukan adalah memeluknya erat, menepuk bahunya, memegang tangannya atau mengucapkan "trus?".  Yang terakhir kalau benar-benar sudah mati gaya ;p.

But anyway friends...Walaupun saya terlihat cuek but I do care 'bout you...Thanks to put your trust on me and share your story, I'll try my best to keep it...

Tuesday, March 13, 2012

Kebiasaan Orang Indonesia yang Menyebalkan Tapi juga Lucu


Saya orang Indonesia dan saya cinta Indonesia (masih ;p), walaupun dari judul diatas terkesan saya benci jadi orang Indonesia.  Hmm hanya saja ada beberapa kebiasaan orang Indonesia amat sangat menyebalkan bahkan menurut saya yang orang Indonesia.  Terserah sih kalau menurut Anda kebiasaan ini bukan hanya patennya orang Indonesia, tapi itulah pengamatan saya.  Ini nih beberapa diantaranya:

  1. Malas mengantri; Saya melihat kebiasaan yang satu ini sebagai manifestasi dari bentuk ketidaksabaran dan tidak berempati kepada orang-orang disekitarnya. Walaupun sudah ada antrian yang jelas, saya sering kali mengalami kejadian menyebalkan seperti ada seseorang yang secara perlahan-lahan namun pasti menyusup di depan saya seolah-olah dia lebih dulu mengantri dari pada saya. Hmm biasanya kalau saya tidak terburu-buru, saya hanya menghela nafas dan mendiamkan saja.  Nah kalau kondisinya saya terburu-buru, mulailah saya beraksi mulai dengan memasang tampang jutek plus sorot mata 'mematikan' ;p.  Kalau tidak mempan barulah saya menegur mulai dari yang paling halus, dan kalau tidak mempan barulah 'nyolot'...hehehehe...
  2. Suka hal-hal yang serba Instan; Nah kebiasaan yang satu ini juga bentuk manifestasi dari ketidaksabaran dan tidak suka melalui proses.  Padahal proses itu menurut saya adalah sesuatu hal yang penting apapun hasil akhirnya.  Dengan berproses, kita pasti 'belajar' banyak hal. dan dengan berproses sebenarnya kita mempersiapkan diri atau dipersiapkan untuk menghadapi sesuatu yang 'baru'.  Hmm tapi saya juga bisa memahami kenapa cukup banyak  orang Indonesia yang punya kebiasaan ini.  Pertama karena menurut saya masih ada saja orang-orang Indonesia yang masih sangat birokratis... Sorry to say nih meminjam salah satu tagline dari sebuah iklan rokok, kayaknya mereka memgang prinsip kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah...*whew*...Kedua karena memang di Indonesia cukup banyak pebisnis yang cerdik memanfaatkan kebiasaan ini, misalnya 'makelar' pembuatan KTP dan Paspor :)...
  3. Suka Sok Penting; Ini kebiasaan yang menyebalkan, bikin saya mengurut dada *tapi gak sampai rata ;p* tapi juga lucu.  Paling sering sih saya amati nih pas saya sedang mengantri di Customer Service lalu ada pelanggan yang menyampaikan keluhan sambil marah-marah, salah satu key word andalan adalah "Anda/Kamu tahu ngga saya ini siapa?" seolah-olah dia adalah pejabat or something like that lah.  Hehehe suka pengen ketawa aja sih, karena saya suka berimajinasi bahwa CS yang menghadapi si pelanggan itu akan menjawab dengan wajah polos "ngga, Anda siapa ya?". Lalu saya juga akan membuat alternatif reaksi, yaitu pertama si pelanggan akan semakin marah dengan muka merah dan keluar asap mengepul dari telinganya dan yang kedua nepok jidad. Hohohoho.
  4. Suka Pamer; Ini juga kebiasaan yang lucu tapi kadang-kadang membuat miris.
Kebiasaan yang terakhir ini nih yang suka bikin saya ketawa.
Hmm saya sebisa mungkin tidak menjadi orang yang menyebalkan untuk orang lain dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan itu. Dan karena saya masih tinggal di Indonesia jadi mau tidak mau saya harus belajar bersabar menghadapi kebiasaan-kebiasaan itu dan menoleransinya kalau tidak mau stress sendiri :D.

Sunday, February 19, 2012

Garfield says...

You know what is a “diet” is, don’t you? It’s “die” with a “t”, that’s what it is!

Friday, February 17, 2012

Happy Birth Day Pa….

Today is my pap’s birthday…Jadi sesibuk apapun n bergunung-gunung kerjaan yang menanti, saya sempatin ngeblog..untuk posting tulisan ini…Yakin sih si papa ngga bakal baca blog ini... kecuali anaknya yang cantik ini bukain blog untuk nunjukin posting ini or nge-print posting ini…he..he…

Buat Papa tersayang...Semoga papa tetap sehat selalu... Jangan suka galak-galak ya sama orang, ntar pada kabur kalau ngeliat papa...hehehe...Yuhuu papa gak galak kok, memang template-nya tampak seperti itu...nah template galak-nya itu nurun ke anaknya yang satu ini...hehehehe...dan mungkin juga karena didikan plus tempaan selama bertugas di militer membuat papa tuh terkesan kaku n sangar... 

Hmm papa memang sesekali galak kalau soal hubungan dengan Tuhan... Ngga ada kompromi... tapi memang harus begitu kali ya.. habis anaknya yang manis ini memang suka bandel juga sih *pengakuan dosa*...

Terharu banget kalau setiap papa ulang tahun terus saya tanya mau minta dido'a-in apa, papa selalu minta do'a bukan untuk dirinya tapi untuk anaknya yang manis ini...huhuhuhu...*ngambil tissue*...

Papa, tetap sehat ya...Terima kasih untuk kedisiplinan yang papa terapkan.. Kangen sholat jama'ah n ngaji bareng Papa n Mama...Semoga saya bisa jadi anak yang sholeha dan mampu membuat papa bahagia dunia dan akherat... Amiin...

Thursday, February 16, 2012

When enough is enough…

Life is about choices. Your life is about you. No one knows what is fit for you except yourself. People around you can only provide some advices and inputs to help you decide it. Your life is determined by yourself. You decide when enough is enough and when you have to move on to another experience...

Tuesday, February 14, 2012

Aura negatif...

Aura negatif yang akan saya maksud disini bukan tentang aura yang ini ya...tapi itu hanya istilah iseng-iseng saya saja untuk orang-orang disekitar saya yang memberi 'dampak' negatif ke diri saya sehingga saya akan sebisa mungkin menghindari orang tersebut sampai waktu yang tidak terbatas supaya saya tidak lelah jiwa raga ;p... Hmm orang-orang seperti apa yang saya anggap ber-aura negatif dan kenapa saya menghindarinya, nih dia diantaranya...
  1. Yelper....Orang yang sering mengeluh seolah orang termalang di dunia... heiiii makanya jangan selalu 'melihat' ke atas, tapi tengok juga ke bawah....Orang-orang kayak begini suka bikin saya gemes dan lemes, duh jadi orang kok tidak mensyukuri apa yang sudah diberikan Tuhan kepadanya ya?...*whew*
  2. Grumbler...Orang yang sering memberi komentar negatif terhadap sesuatu namun masih mau 'terikat' dengan sesuatu itu...helloooo kalau memang tidak suka ya sudah 'lepaskan', seperti orang yang bilang ngga enak tapi dimakan sampe ludes dan bersih hehehe...saya suka sebal sama orang kayak gini, orang-orang seperti ini nih biasanya akan menyebarkan dan menularkan aura negatif ke orang-orang sekitarnya...really destructive so lebih baik kita hindari saja...
  3. Spice person...Orang yang suka 'membumbui' informasi yang sampai kepada dirinya sebelum disampaikan kepada orang lain...Nah orang-orang kayak gini nih yang berpotensi menimbulkan huru hara karena belum tentu 'bumbu' yang ditambahkan bikin 'enak' informasi tersebut...*whew lagi karena baru ngerasain kejadian yang ngga menyenangkan karena spice person inih*
  4. Narsis akut...Orang yang seluruh pembicaraanya adalah tentang dirinya...whoaaaa mending saya menghindari orang kayak gini...bisa-bisa saya kehilangan kemampuan 'mendengar' saya..
  5. Go-No-Go person...Orang yang minta saran kita untuk mengatasi permasalahannya yang sama dan untuk kesekian kalinya terulang...namun setelah kita memberi saran, saran kita dianggap angin lalu dan kesalahannya terulang kembali terus mendatangi kita sambil ber-mellow-ria untuk minta saran lagi...aaah lelah jiwa raga deh menghadapi orang kayak gini...
Hehe dengan sharing tulisan ini...bukan berarti saya memproklamirkan kalau saya adalah a better person jika dibandingkan orang-orang diatas...mungkin saja saya adalah tipe orang yang dihindari orang lain karena beberapa sifat jelek saya ;p... yang saya ingin sharing disini adalah yuuk kita selalu introspeksi diri agar kita mendatangkan aura positif untuk orang-orang disekitar kita... dan jangan takut atau marah kalau ada orang lain yang memberikan kritik untuk kita...itu kan karena mereka sayang kita...

Let's be positive...

Thursday, February 9, 2012

Ah Anggap Saja Aku Tak Ada…

Dianggap tidak ada ternyata AMAT SANGAT TIDAK menyenangkan. Saya bukan penyendiri tapi tidak keberatan jika harus beraktivitas tanpa teman alias sendiri saja. Tapi selama ada yang menemani rasanya lebih menyenangkan karena ada teman ngobrol, minta pendapat dan ada teman mati gaya. Hanya saja ada satu hal yang membuat saya lebih suka jalan sendiri dari pada ada teman tapi keberadaannya hanya sebatas fisik saja sementara pikiran dan jiwanya tidak ada.

Terdengar egois mungkin, tapi saya merasa waktu kebersamaan terutama dengan orang-orang tertentu sangat berharga. Tidak setiap saat bisa bertemu makanya saat bertemu dengan mereka, saya berusaha fokus pada mereka. Membalas sms, bbm, atau telepon dari orang lain sih tidak masalah asalkan tidak terlalu lama dan jika itu memang sangat penting. Yang menjadi masalah dan terasa menyebalkan adalah saat kita diabaikan karena orang yang bersama kita sedang asyik sendiri dengan dunia ‘lain’-nya. Kalau sudah seperti itu, saya biasanya memilih membiarkan mereka dengan dunia ‘lain’nya itu dan saya ‘melaju’ sendiri. Saya tidak menyalahkan teknologi karena teknologi memungkinkan dan mempermudah kita untuk bersilaturahmi dengan kerabat dan teman yang jauh secara lokasi. Tapi jangan sampai membuat yang dekat merasa ‘jauh’.

Saya tidak berhak memberi nasihat kepada yang sudah terbiasa dengan hal itu, tapi saya merasa berhak untuk dihargai keberadaan saya karena saya sudah mengeluarkan upaya untuk ‘hadir’. Jika memang tidak membutuhkan kehadiran saya, tinggal bilang saja hingga kita cukup berada di dunia yang ‘lain’ itu. Hehehe terdengar seram ya…Tapi menurut saya memang menyeramkam membayangkan jika suatu saat semua orang memutuskan berkomunikasi hanya dengan bantuan teknologi (baca gadget). ‘Sepi’ sekali.

Monday, February 6, 2012

The Short Story About Nails…

Tiba-tiba malam ini ingat cerita pendek yang pernah di-share seorang teman di email. Hmm kurang lebih seperti ini…

Alkisah ada seorang anak laki-laki bernama Robert, yang sangat suka marah-marah dan berkata kasar ketika marah. Ayahnya sangat prihatin dan berfikir bagaimana untuk menghadapi sikap Robert. Suatu hari sang ayah memanggil Robert dan memberikan sekantong paku beserta palunya.

“Kalau kau marah, jangan lampiaskan kemarahanmu kepada orang lain tapi lampiaskan lah dengan memaku paku ini di kayu itu”Kata sang ayah sambil menunjuk batang kayu polos di belakang rumah mereka. Robert mengangguk dan tidak berani membantah.

Semenjak hari itu, setiap kali marah maka Robert memaku satu paku ke batang kayu. Pada awalnya dia memaku hingga lebih dari 5 kali sehari namun lama kelamaan frekuensi itu menurun hingga akhirnya sudah sangat jarang sekali. Sang ayah memperhatikan perubahan itu.

Suatu hari sang ayah memanggil Robert kembali.
“Kenapa sudah lama sekali kamu tidak lagi memaku batang itu?”Tanya sang Ayah.
“Ternyata sangat melelahkan ayah, jadi aku memilih untuk tidak marah-marah lagi karena aku pikir marah-marah sangat membuang energiku jadi lebih baik aku menyalurkan energiku untuk hal lain yg lebih menyenangkan”Jawab Robert. 
Sang Ayah tersenyum puas.”Nah gitu dong”
Sang Ayah kemudian mengajak Robert ke batang kayu yg sekarang penuh dengan paku. 
“Sekarang Ayah ingin kamu mencopot semua paku yang ada di batang ini”Kata sang ayah.
Walau dengan heran, Robert mengikuti perintah ayahnya. 
Setelah seluruh paku dicabut, sang ayah kembali bertanya “Menurut kamu, apakah batang pohon ini sama dengan batang pohon yang dulu?”
“Tentu saja berbeda, Ayah”
“Oh ya? Kan sama saja. Sekarang sama sekali tidak ada paku yang menancap di batang ini. Sama seperti dulu”Ujar ayahnya.
“Tapi ayah, batang ini sudah penuh dengan bolongan paku”
“Ya kamu betul sekali anakku, ini sama seperti saat kita ‘menancapkan paku’ dihati orang, kita menyakitinya. Walaupun sudah meminta maaf dan sudah dimaafkan namun tetap saja tidak seperti sedia kala.”
Robert mengerutkan keningnya.
“Maksud ayah, pikirkanlah setiap omongan dan tingkah laku kita sebelum kita berkata dan bertindak agar kita tidak menyakiti orang lain”.
Robert termenung.

Begitu juga saya saat mengingat kembali cerita ini. Ah mudah sekali saya melupakan hal yang sepenting ini.
Saat emosi mengendalikan diri dan setan mencengkram jiwa, kita memang sering kali lupa bahwa kita bisa menyakiti orang lain dan hal itu akan kita sesali dikemudian hari. Itu yang terjadi pada saya.
Saya sering kali lupa beristigfar kala emosi. Astagfirullah, Ya Allah hindarkanlah hamba-Mu ini dari tutur kata dan perilaku yang dapat menyakiti orang lain. Berikanlah lebih banyak kesabaran dan tenangkanlah hati hamba. Amin. 
I’m truly sorry, didn’t mean to hurt you and make you cry.
Ah penyesalan selalu datang belakangan.