Sunday, February 19, 2012

Garfield says...

You know what is a “diet” is, don’t you? It’s “die” with a “t”, that’s what it is!

Friday, February 17, 2012

Happy Birth Day Pa….

Today is my pap’s birthday…Jadi sesibuk apapun n bergunung-gunung kerjaan yang menanti, saya sempatin ngeblog..untuk posting tulisan ini…Yakin sih si papa ngga bakal baca blog ini... kecuali anaknya yang cantik ini bukain blog untuk nunjukin posting ini or nge-print posting ini…he..he…

Buat Papa tersayang...Semoga papa tetap sehat selalu... Jangan suka galak-galak ya sama orang, ntar pada kabur kalau ngeliat papa...hehehe...Yuhuu papa gak galak kok, memang template-nya tampak seperti itu...nah template galak-nya itu nurun ke anaknya yang satu ini...hehehehe...dan mungkin juga karena didikan plus tempaan selama bertugas di militer membuat papa tuh terkesan kaku n sangar... 

Hmm papa memang sesekali galak kalau soal hubungan dengan Tuhan... Ngga ada kompromi... tapi memang harus begitu kali ya.. habis anaknya yang manis ini memang suka bandel juga sih *pengakuan dosa*...

Terharu banget kalau setiap papa ulang tahun terus saya tanya mau minta dido'a-in apa, papa selalu minta do'a bukan untuk dirinya tapi untuk anaknya yang manis ini...huhuhuhu...*ngambil tissue*...

Papa, tetap sehat ya...Terima kasih untuk kedisiplinan yang papa terapkan.. Kangen sholat jama'ah n ngaji bareng Papa n Mama...Semoga saya bisa jadi anak yang sholeha dan mampu membuat papa bahagia dunia dan akherat... Amiin...

Thursday, February 16, 2012

When enough is enough…

Life is about choices. Your life is about you. No one knows what is fit for you except yourself. People around you can only provide some advices and inputs to help you decide it. Your life is determined by yourself. You decide when enough is enough and when you have to move on to another experience...

Tuesday, February 14, 2012

Aura negatif...

Aura negatif yang akan saya maksud disini bukan tentang aura yang ini ya...tapi itu hanya istilah iseng-iseng saya saja untuk orang-orang disekitar saya yang memberi 'dampak' negatif ke diri saya sehingga saya akan sebisa mungkin menghindari orang tersebut sampai waktu yang tidak terbatas supaya saya tidak lelah jiwa raga ;p... Hmm orang-orang seperti apa yang saya anggap ber-aura negatif dan kenapa saya menghindarinya, nih dia diantaranya...
  1. Yelper....Orang yang sering mengeluh seolah orang termalang di dunia... heiiii makanya jangan selalu 'melihat' ke atas, tapi tengok juga ke bawah....Orang-orang kayak begini suka bikin saya gemes dan lemes, duh jadi orang kok tidak mensyukuri apa yang sudah diberikan Tuhan kepadanya ya?...*whew*
  2. Grumbler...Orang yang sering memberi komentar negatif terhadap sesuatu namun masih mau 'terikat' dengan sesuatu itu...helloooo kalau memang tidak suka ya sudah 'lepaskan', seperti orang yang bilang ngga enak tapi dimakan sampe ludes dan bersih hehehe...saya suka sebal sama orang kayak gini, orang-orang seperti ini nih biasanya akan menyebarkan dan menularkan aura negatif ke orang-orang sekitarnya...really destructive so lebih baik kita hindari saja...
  3. Spice person...Orang yang suka 'membumbui' informasi yang sampai kepada dirinya sebelum disampaikan kepada orang lain...Nah orang-orang kayak gini nih yang berpotensi menimbulkan huru hara karena belum tentu 'bumbu' yang ditambahkan bikin 'enak' informasi tersebut...*whew lagi karena baru ngerasain kejadian yang ngga menyenangkan karena spice person inih*
  4. Narsis akut...Orang yang seluruh pembicaraanya adalah tentang dirinya...whoaaaa mending saya menghindari orang kayak gini...bisa-bisa saya kehilangan kemampuan 'mendengar' saya..
  5. Go-No-Go person...Orang yang minta saran kita untuk mengatasi permasalahannya yang sama dan untuk kesekian kalinya terulang...namun setelah kita memberi saran, saran kita dianggap angin lalu dan kesalahannya terulang kembali terus mendatangi kita sambil ber-mellow-ria untuk minta saran lagi...aaah lelah jiwa raga deh menghadapi orang kayak gini...
Hehe dengan sharing tulisan ini...bukan berarti saya memproklamirkan kalau saya adalah a better person jika dibandingkan orang-orang diatas...mungkin saja saya adalah tipe orang yang dihindari orang lain karena beberapa sifat jelek saya ;p... yang saya ingin sharing disini adalah yuuk kita selalu introspeksi diri agar kita mendatangkan aura positif untuk orang-orang disekitar kita... dan jangan takut atau marah kalau ada orang lain yang memberikan kritik untuk kita...itu kan karena mereka sayang kita...

Let's be positive...

Thursday, February 9, 2012

Ah Anggap Saja Aku Tak Ada…

Dianggap tidak ada ternyata AMAT SANGAT TIDAK menyenangkan. Saya bukan penyendiri tapi tidak keberatan jika harus beraktivitas tanpa teman alias sendiri saja. Tapi selama ada yang menemani rasanya lebih menyenangkan karena ada teman ngobrol, minta pendapat dan ada teman mati gaya. Hanya saja ada satu hal yang membuat saya lebih suka jalan sendiri dari pada ada teman tapi keberadaannya hanya sebatas fisik saja sementara pikiran dan jiwanya tidak ada.

Terdengar egois mungkin, tapi saya merasa waktu kebersamaan terutama dengan orang-orang tertentu sangat berharga. Tidak setiap saat bisa bertemu makanya saat bertemu dengan mereka, saya berusaha fokus pada mereka. Membalas sms, bbm, atau telepon dari orang lain sih tidak masalah asalkan tidak terlalu lama dan jika itu memang sangat penting. Yang menjadi masalah dan terasa menyebalkan adalah saat kita diabaikan karena orang yang bersama kita sedang asyik sendiri dengan dunia ‘lain’-nya. Kalau sudah seperti itu, saya biasanya memilih membiarkan mereka dengan dunia ‘lain’nya itu dan saya ‘melaju’ sendiri. Saya tidak menyalahkan teknologi karena teknologi memungkinkan dan mempermudah kita untuk bersilaturahmi dengan kerabat dan teman yang jauh secara lokasi. Tapi jangan sampai membuat yang dekat merasa ‘jauh’.

Saya tidak berhak memberi nasihat kepada yang sudah terbiasa dengan hal itu, tapi saya merasa berhak untuk dihargai keberadaan saya karena saya sudah mengeluarkan upaya untuk ‘hadir’. Jika memang tidak membutuhkan kehadiran saya, tinggal bilang saja hingga kita cukup berada di dunia yang ‘lain’ itu. Hehehe terdengar seram ya…Tapi menurut saya memang menyeramkam membayangkan jika suatu saat semua orang memutuskan berkomunikasi hanya dengan bantuan teknologi (baca gadget). ‘Sepi’ sekali.

Monday, February 6, 2012

The Short Story About Nails…

Tiba-tiba malam ini ingat cerita pendek yang pernah di-share seorang teman di email. Hmm kurang lebih seperti ini…

Alkisah ada seorang anak laki-laki bernama Robert, yang sangat suka marah-marah dan berkata kasar ketika marah. Ayahnya sangat prihatin dan berfikir bagaimana untuk menghadapi sikap Robert. Suatu hari sang ayah memanggil Robert dan memberikan sekantong paku beserta palunya.

“Kalau kau marah, jangan lampiaskan kemarahanmu kepada orang lain tapi lampiaskan lah dengan memaku paku ini di kayu itu”Kata sang ayah sambil menunjuk batang kayu polos di belakang rumah mereka. Robert mengangguk dan tidak berani membantah.

Semenjak hari itu, setiap kali marah maka Robert memaku satu paku ke batang kayu. Pada awalnya dia memaku hingga lebih dari 5 kali sehari namun lama kelamaan frekuensi itu menurun hingga akhirnya sudah sangat jarang sekali. Sang ayah memperhatikan perubahan itu.

Suatu hari sang ayah memanggil Robert kembali.
“Kenapa sudah lama sekali kamu tidak lagi memaku batang itu?”Tanya sang Ayah.
“Ternyata sangat melelahkan ayah, jadi aku memilih untuk tidak marah-marah lagi karena aku pikir marah-marah sangat membuang energiku jadi lebih baik aku menyalurkan energiku untuk hal lain yg lebih menyenangkan”Jawab Robert. 
Sang Ayah tersenyum puas.”Nah gitu dong”
Sang Ayah kemudian mengajak Robert ke batang kayu yg sekarang penuh dengan paku. 
“Sekarang Ayah ingin kamu mencopot semua paku yang ada di batang ini”Kata sang ayah.
Walau dengan heran, Robert mengikuti perintah ayahnya. 
Setelah seluruh paku dicabut, sang ayah kembali bertanya “Menurut kamu, apakah batang pohon ini sama dengan batang pohon yang dulu?”
“Tentu saja berbeda, Ayah”
“Oh ya? Kan sama saja. Sekarang sama sekali tidak ada paku yang menancap di batang ini. Sama seperti dulu”Ujar ayahnya.
“Tapi ayah, batang ini sudah penuh dengan bolongan paku”
“Ya kamu betul sekali anakku, ini sama seperti saat kita ‘menancapkan paku’ dihati orang, kita menyakitinya. Walaupun sudah meminta maaf dan sudah dimaafkan namun tetap saja tidak seperti sedia kala.”
Robert mengerutkan keningnya.
“Maksud ayah, pikirkanlah setiap omongan dan tingkah laku kita sebelum kita berkata dan bertindak agar kita tidak menyakiti orang lain”.
Robert termenung.

Begitu juga saya saat mengingat kembali cerita ini. Ah mudah sekali saya melupakan hal yang sepenting ini.
Saat emosi mengendalikan diri dan setan mencengkram jiwa, kita memang sering kali lupa bahwa kita bisa menyakiti orang lain dan hal itu akan kita sesali dikemudian hari. Itu yang terjadi pada saya.
Saya sering kali lupa beristigfar kala emosi. Astagfirullah, Ya Allah hindarkanlah hamba-Mu ini dari tutur kata dan perilaku yang dapat menyakiti orang lain. Berikanlah lebih banyak kesabaran dan tenangkanlah hati hamba. Amin. 
I’m truly sorry, didn’t mean to hurt you and make you cry.
Ah penyesalan selalu datang belakangan.