Hari ini pagi-pagi (jam 6 pagi termasuk pagi banget kalau hari Sabtu ;p), saya sudah nyatronin Monas. Pagi ini saya bersama teman-teman saya akan bergabung di kegiatan 'Walk for Autism' yang diadakan oleh Yayasan Autisma Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka bulan kepedulian Autisme yang jatuh setiap bulan April.
Hingga beberapa tahun yang lalu, saya adalah orang yang awam terhadap autisme. Hingga akhirnya pada tahun 2011 lalu, saya bersama teman-teman saya di Scream Team menyelenggarakan aktivitas peduli tahunan dan tahun itu kami memutuskan Rumah Autis sebagai target kegiatan kami. Saya waktu itu bertugas untuk membuat banner dan pin untuk kegiatan kami. Dalam proses pembuatan banner itulah saya belajar tentang autisme.
Setiap tahunnya jumlah anak autis meningkat, walaupun belum ada yang merilis berapa peningkatan tiap tahunnya. Sama halnya dengan belum ada yang bisa memastikan apakah penyebabnya oleh sebab itu autisme di simbolkan dengan puzzle, karena masih menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Autis bukanlah penyakit, karena tidak menular dan menyebut dengan kata sembuh tidaklah tepat. Dengan penanganan yang memadai, penyandang autis bisa mandiri dan keunikan mereka itu bisa diminimalisir. Untuk mensosialisasikan hal-hal terkait autis inilah setiap tanggal 2 April di seluruh dunia diperingati sebagai 'Autism Awareness Day'.
Di kegiatan 'Walk for Autism' tahun ini, selain kegiatan Fun Walk, para adik-adik autis menunjukkan keistimewaan mereka mulai dari menggambar hingga menyanyi. Ini beberapa foto hasil 'kerinduan' saya akan menjepret. Selamat menikmati....
Hingga beberapa tahun yang lalu, saya adalah orang yang awam terhadap autisme. Hingga akhirnya pada tahun 2011 lalu, saya bersama teman-teman saya di Scream Team menyelenggarakan aktivitas peduli tahunan dan tahun itu kami memutuskan Rumah Autis sebagai target kegiatan kami. Saya waktu itu bertugas untuk membuat banner dan pin untuk kegiatan kami. Dalam proses pembuatan banner itulah saya belajar tentang autisme.
Setiap tahunnya jumlah anak autis meningkat, walaupun belum ada yang merilis berapa peningkatan tiap tahunnya. Sama halnya dengan belum ada yang bisa memastikan apakah penyebabnya oleh sebab itu autisme di simbolkan dengan puzzle, karena masih menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Autis bukanlah penyakit, karena tidak menular dan menyebut dengan kata sembuh tidaklah tepat. Dengan penanganan yang memadai, penyandang autis bisa mandiri dan keunikan mereka itu bisa diminimalisir. Untuk mensosialisasikan hal-hal terkait autis inilah setiap tanggal 2 April di seluruh dunia diperingati sebagai 'Autism Awareness Day'.
Di kegiatan 'Walk for Autism' tahun ini, selain kegiatan Fun Walk, para adik-adik autis menunjukkan keistimewaan mereka mulai dari menggambar hingga menyanyi. Ini beberapa foto hasil 'kerinduan' saya akan menjepret. Selamat menikmati....
Ada Junas yang menjadi penyanyi favorit saya tadi pagi...Dia nyanyi lagu "Let it Be" sambil main gitar...Kamu luar biasa banget.. |
Ada Juan, Fadhil, Lukman dan Faisal yang jago menggambar |
Dengan kesabaran dan kasih sayang tanpa batas, saya salut dengan para orang tua mereka yang LUAR BIASA |
Payung-payung cantik yg dikreasikan untuk Walk for Autism 6 April ini |
Oh iya sebelum mengakhiri tulisan ini, saya ingin bertanya kepada teman-teman pembaca. Pernah ngga dalam sebuah situasi melihat seorang teman 'asyik' dengan gadget-nya lalu kita berkomentar "Duh dasar autis". Please STOP using the word AUTISM in daily comment like that! Autisme bukan suatu perumpamaan dan juga bukan bahan candaan....
Semoga berkenan...