Friday, August 17, 2012

Rumah


Apa arti rumah buat kamu?

Buat saya, rumah adalah tempat dimana hati saya berada. Tempat tinggal saya sekarang hanyalah sekedar tempat saya tinggal dan bernaung tapi hati saya tidak di sana. Walaupun nyaman, tapi tidak ngangenin :-P.


Mungkin kalau dalam bahasa Indonesia, rumah ya rumah. Tapi kalau dalam bahasa Inggris, ada perbedaan yang signifikan dalam memaknai house dan home. House lebih ke wujud fisiknya yaitu sebuah bangunan tempat tinggal, sedangkan home lebih mengarah ke perasaan terikat, kenyamanan, dan kehangatan yang ditimbulkan dari sebuah tempat.

Kira-kira 10 tahun yang lalu saya masih punya 2 rumah yaitu rumah kakek saya dan rumah orang tua saya. Saat kakek saya meninggal, rumah itu terasa hampa.

Perasaan terikat dengan rumah ini yang tampaknya melatarbelakangi fenomena mudik di hari raya seperti Lebaran dan Natal. Keterikatan kita dengan rumah membuat sebagian besar dari kita 'bela-belain' untuk mudik. Berjuang dan mengantri mendapatkan tiket mudik. Menutup mata dengan biaya yang harus dikeluarkan. Bersusah-payah menerjang kemacetan. Dan daya upaya lainnya yang luar biasa menguras kekuatan fisik. Semuanya dilalui dengan suka cita (walaupun sesekali ngedumel). Semuanya terbayar LUNAS saat melihat pintu rumah terbuka lebar dan orang terkasih menyambut dengan kehangatan.
Hmm there's no place like home...

Sahabat...selamat menikmati rumahmu ya...

Wednesday, August 1, 2012

Wahai Jiwa yang lelah...

Saat itu.. 
Katamu... 
Aku lelah mengejar dunia... 
Aku lelah mencari dunia... 


Saat itu.. 
Katamu... 
Semoga saat ini aku belum terlambat untuk menyadari... 
Betapa dunia hanyalah fana... 
Semoga saat ini aku belum terlambat menyadari.... 
Betapa bodohnya aku mengejar sesuatu yang fana... 
Dan semoga saudara-saudaraku pun tidak terlambat menyadarinya... 


Saat ini.. 
Kataku... 
Wahai jiwa yang lelah... 
Beristirahatlah dengan damai disisi-Nya... 
Semoga kau mendapat tempat yang indah, 
tempat kau menunggu masanya kita berkumpul kembali.. 
Semoga kau ditemani malaikat yang baik yang menemanimu bercengkerama, 
sehingga tidak terasa waktu menunggu saat kita dipertemukan kembali... 


Saat ini.. 
Kataku... 
Wahai jiwa yang lelah... 
Terima kasih mengingatkan kami akan kefanaan dunia ini... 


Jakarta, 19 Juli 2009 23:16 
Dedicate to Om Afrizal (1961 - 19 Juli 2009 09:50 WIB)